Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sebelum Bilang Ridwan Kamil Kebakaran Jenggot, Baiknya PPS UIN UGD Pelajari Lagi Hasil Surveinya

10 September 2017   10:42 Diperbarui: 16 Oktober 2017   08:30 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survei politik (Sumber: www.lamda-ksi.com)

Si Ibu menjawab, "Dede Yusuf."

Saat kedua jawaban Si Ibu digali, "Kenapa balon Gubernur yang pertama terlintas dalam pikiran Ibu adalah Gatot Swandito, tetapi, yang ibu pilih adalah Dede Yusuf?"

Jawaban Si Ibu, "Ibu lebih memilih Gatot Swandito untuk jadi calon mantu Ibu."

Apakah kejanggalan hasil survei PPS UIN SGD dikarenakan tertukarnya "popularitas" dengan "elektabilitas"?

Baca lagi,"Popularitas Dede Yusuf meningkat dari 15,68 persen menjadi 17,41 persen, Iwa Karniwa meningkat dari 8,99 persen menjadi 13,88 persen, dan Dedi Mulyadi naik dari 10,70 persen menjadi 11,60 persen."

Lanjutkan dengan, "Sedangkan elektabilitas Deddy Mizwar meningkat dari 16,30 persen menjadi 22,38 persen pada survei kedua.

Dede Yusuf dari 11,68 persen meningkat menjadi 12,57 persen. Iwa Karniwa melejit dari 2,55 persen menjadi 10,44 persen. Sedangkan elektabilitas Dedi Mulyadi meningkat dari 6,17 persen menjadi 10,08 persen pada survei kedua."

Perhatikan: (popularitas) Dedi Mulyadi naik dari 10,70 persen menjadi 11,60 persen." Dan "Sedangkan elektabilitas Dedi Mulyadi meningkat dari 6,17 persen menjadi 10,08 persen pada survei kedua"

Popularitas Dedi pada survei kedua adalah 11,60% sedangkan elektabilitasnya 10.06%.

Kalau popularitas dan elektabilitas Dedi tersebut tertukar, maka seharusnya popularitas Dedi 10,06% sedangkan elektabilitasnya 11,60%.

Sederhananya, popularitas Dedi di bawah elektabilitasnya. Jadi,.ada responden yang tidak mengenal Dedi tetapi memilihnya. Dalam sebuah survei, hal ini sangat tidak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun