Bapak, Maafkan
Pak maafkan anakmu yang masih seperti ini, yang masih belum jelas arah jalam hidupnya. Yang masih belum terang tujuannya.
Bapak, Maafkan
Setiap episode hidup, setiap minggu, bahkan berganti bulan, ada rasa sadar diri untuk memperbaiki apa yang sudah-sudah. Sulit rasanya.
Bapak, Maafkan
Pemudamu masih belum bisa menjadi seperti apa yang diharapkan. Masih seperti ini-ini saja. Belum lagi seutuh dan seluruhnya berusaha keras.
Bapak, Maafkan
Pemudamu selalu terlihat murung acap kali di rumah. Bagai anak ayam ditinggal induk, sebentar-sebentar resah gelisah dan uring-uringan.
Bapak, Maafkan
Semoga hari-harimu baik seterusnya dan anakmu bisa melewati ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!