Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Rumah Milik Sendiri Bikin Hati Lebih "Happy"

2 September 2022   13:37 Diperbarui: 3 September 2022   14:00 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah sederhana di tengah lahan hijau. (ilustrasi foto oleh: Anna Armbrust/Pixabay)

Beberapa waktu lalu seorang rekan kerja junior meminta pendapat pada saya. Sepertinya ia sedang galau. Ia bertanya mana yang lebih penting, membeli rumah atau mobil? Saya segera menjawab, rumah!

Ya, karena rumah adalah salah satu kebutuhan primer yaitu sandang (pakaian), pangan (makanan sehari-hari) dan papan (rumah tinggal). Sedangkan mobil bisa termasuk kebutuhan sekunder atau tersier, tergantung kebutuhan dan kemampuan masing-masing seseorang atau pasangan.

Bila saya berada di posisi teman junior saya itu, saya tidak perlu bimbang dan ragu. Selagi ada kesempatan dan kemampuan, saya cenderung memilih membeli rumah tinggal walaupun dengan cara KPR (kredit pemilikan rumah) atau pun KPA (kredit pemilikan apartemen) apabila saya ingin membeli hunian apartemen.

Mobil bisa nanti saja. Karena sebagai staf biasa, hanya ada satu ruang untuk satu macam cicilan. Hehe... Mobil bisa diwujudkan sambil jalan dengan cara menabung, moonlighting atau kerja sampingan alias side job, mengajukan KPM (kredit pemilikan mobil) setelah KPR/KPA lunas, atau... ikut undian berhadiah mobil.

Menurut saya memiliki rumah tinggal sendiri adalah penting dan semestinya menjadi prioritas utama, apalagi bila kita sudah menikah dan memiliki anak. Karena pertama, rumah memberikan naungan bagi kita selamanya, baik ketika masih lajang atau pun telah berkeluarga.

Rumah pertama kita tidak perlu lebar, juga tidak perlu mewah, yang penting memberikan naungan dan kenyamanan bagi penghuninya. Perabotan rumah tidak harus branded, yang penting fungsinya.

Kedua, tidak perlu mengontrak rumah lagi. Yup, kita tidak perlu membayar sewa tahunan atau dua tahunan di sepanjang hidup kita karena rumah yang kita beli dengan skema KPR nantinya akan menjadi milik kita.

Coba kita renungkan, sehari-hari bekerja banting tulang, bila kita masih mengontrak rumah maka penghasilan kita tidak akan menjadi apa-apa. Akan tetapi bila sudah memiliki rumah sendiri, kerja keras menjadi puas karena rumah yang kita tinggali adalah milik sendiri.

Lain cerita kalau orangtua kita sudah membelikan rumah beserta isinya. Penghasilan setiap bulan bisa digunakan untuk membeli kebutuhan lainnya. Emmm... Membeli mobil mungkin? Silakan saja.

Bagaimana bila selain rumah dan isinya, orangtua kita juga membelikan kita mobil. Terus gaji yang kita peroleh buat apa? Ya, terserah... Yang paling utama ya banyak bersyukur saja memiliki orangtua yang sangat baik hati pada anak-anaknya.

Tapi mungkin ada diantara kita yang lebih memilih untuk mengontrak, itu tidak apa-apa. Apalagi bila pekerjaan seseorang membuatnya harus berpindah-pindah kota. Tetapi sebaiknya tujuan utama tetap memiliki rumah tinggal sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun