Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadalah, Demam Berdarah Dengue Sedang Mewabah

8 Februari 2020   12:13 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:16 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah seorang pasien DBD di sebuah rumah sakit di Kediri, Jawa Timur tahun 2019 (sumber: Vaaju.com)

Di even yang sama, Sri Rezeki Hadinegoro, guru besar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM menyarankan paling tidak sepekan sekali menguras bak mandi untuk memutus siklus hidup nyamuk yang hanya berumur dua sampai tiga bulan dari telur hingga dewasa dan mati.

Sedangkan tentang mengubur barang bekas, menurut Sri dapat diikuti dengan aksi menggunakan kembali atau mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai. Hal ini karena barang bekas yang dikubur dalam tanah memerlukan masa penguraian puluhan hingga ratusan tahun. Dengan begitu, penguburan barang malah dapat menyebabkan limbah baru di masa mendatang.

Sjeumlah aksi dari masyarakat patut diapresiasi misalnya mengolah sampah menjadi barang baru. Lainnya mendirikan bank sampah. Sampah yang terkumpul akan didaur ulang. Upaya ini selain bermanfaat bagi banyak orang sekaligus juga menjaga lingkungan.

Mencegah DBD dengan menjaga daya tahan tubuh tetap fit

Menjalankan program 3M sudah, menyebarkan bubuk Abate juga sudah. Begitu pula fogging sudah dilakukan begitu musim hujan dimulai. Tetapi semua itu tidak berarti bila tubuh kita tidak fit.

Virus DBD selalu menyerang anak-anak atau manusia dewasa yang lemah. Kasus yang dialami keponakan saya, ia anak yang aktif tetapi sayangnya sering melewatkan waktu makan. Sehingga virus DBD itu pun mudah saja berkembang di tubuh keponakan saya.

Kasus yang menimpa adik ipar saya juga demikian. Karena bekerja sampai larut malam, ia pun kurang menjaga asupan, alhasil tubuhnya menjadi sasaran empuk virus DBD. Saya sendiri pernah terkapar terkena infeksi pencernaan sehingga harus bed rest selama beberapa hari usai bekerja lembur yang luar biasa. Bekerja lembur hingga larut malam itu ternyata tidak baik bagi kesehatan, sekuat apapun fisik kita.

Banyak beredar informasi mengenai makanan atau minuman yang bisa meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Informasi itu bisa diikuti tetapi lebih baik lagi kalau mengikuti saran dari nutritionist atau ahli gizi. Biasanya mereka berpraktik di rumah sakit. Simak baik-baik saran mereka agar mendapatkan saran tentang nutrisi yang tepat agar terhindar dari DBD.

Menurut saya, menjaga kesehatan tubuh itu dengan menjaga pola makan dan asupan makanan. Makan rutin tetapi tidak lantas asal kenyang. Harus memperhatikan nilai gizi masing-masing menu makanan. Misalnya, satu porsi nasi goreng dengan telur dan sayuran sebagai menu sarapan memiliki kandungan gizi yang cukup buat pelajar atau pekerja kantoran hingga siang menjelang. Bahkan satelur ceplok untuk sarapan dengan nasi punel hangat masih lebih kaya gizi dibandingkan sarapan seporsi cilok.  

Omong-omong tentang cilok, saya jadi ingat salah satu dosen saya dulu pernah dirawat di rumah sakit gegara hanya makan cilok atau pentol. Karena kesibukannya mengajar, ia memilih menu makanan yang praktis, enak dan gampang diperoleh yaitu cilok. 

Penjual cilok biasanya mangkal di depan sekolah atau kampus. Padahal cilok itu makanan selingan alias camilan atau snack. Alhasil, karena gizi dari cilok tidak sebanding dengan aktivitasnya yang padat, fisik beliau pun lemas sehingga harus dirawat di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun