Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Stefanos Tsitsipas Juara ATP Finals 2019, Hegemoni "Big Three" Bakal Pupus di Tahun 2020?

18 November 2019   13:32 Diperbarui: 19 November 2019   16:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stefanos Tsitsipas dan piala kemenangannya (Sumber ilustrasi: SkySports.com)

Mereka adalah Alexander Zverev (Jerman, 22 tahun), Daniil Medvedev (Rusia, 23 tahun), Matteo Berrettini (Italia, 23 tahun), Denis Shapovalov (Kanada, 20 tahun), Alex De Minaur (Australia, 20 tahun) dan Felix Auger Aliassime (Kanada, 19 tahun). Satu lagi petenis muda lainnya yang patut masuk dalam daftar adalah Frances Tiafoe (Amerika Serikat, 21 tahun).

Kita telah melihat pencapaian Medvedev yang menyita perhatian fans tenis dunia, khususnya di kuartal keempat tahun 2019 sebelum ATP Finals 2019 digelar. Ia mencatat hasil mengesankan dengan menjadi runner-up US Open 2019 dan juara di dua turnamen ATP 1000.

Pencapaian super sepanjang tahun 2019 ini membuat peringkat ATP akhir tahun Medvedev meroket ke posisi 5 setelah sempat bertengger di peringkat 4 ATP. Akhir tahun 2018 lalu ia masih duduk di peringkat 16 ATP. Medvedev bakal menjadi ancaman besar bagi petenis "Big Three" di tahun 2020 nanti.

Kalau melihat dari sisi peringkat ATP akhir tahun, sejak tahun 2004 lalu "Big Three" memang nyaris mendominasi. Selama kurun waktu 16 tahun itu, tiga petenis putra terkuat di dunia itu menguasai peringkat ATP yaitu 15 tahun! Bahkan sampai saat ini mereka juga saling bergantian duduk di peringkat 1, 2 atau 3.

Sejauh ini hanya ada satu petenis yang mampu mendobrak dominasi mereka, yaitu Andy Murray (Inggris). Karena menjadi lawan berat bagi tiga petenis teratas tersebut, muncul sebutan "Big Four" dengan tambahan Murray.

Sebagai informasi, Murray pernah menduduki peringkat 1 ATP di penghujung tahun 2016. Pada tahun tersebut ia membuat pencapaian manis dengan menjadi finalis Australian Open 2016 dan French Open 2016 serta menjuarai Wimbledon 2016.

Murray adalah satu-satunya petenis putra yang bisa mendobrak dominasi "Big Three' meski itu tidak lama. Murray memutuskan pensiun di tahun 2018 lalu oleh karena cedera berkepanjangan yang iderita sejak tahun 2016. Di tahun 2019 ini ia kembali turun ke lapangan namun hanya di beberapa turnamen saja, antara lain mengikuti dua turnamen grand slam.

Nah, melihat pencapaian para petenis muda tersebut di sepanjang tahun 2019 ini, memang semuanya tinggal menunggu waktu. Ada yang meyakini akan ada juara baru grand slam di tahun 2020 nanti. Hal itu sah-sah saja.

Bagaimanapun "Big Three" masih cukup tangguh bagi para petenis muda tersebut. Secara skill, ketiga petenis tersebut masih pantas duduk di peringkat teratas ATP. Federer, misalnya, di usianya yang sudah menginjak 38 tahun ia masih bermain taktis, sama bagusnya ketika ia masih berusia 20an tahun.

Di ATP Finals 2019, ia mampu menang atas Djokovic dan Berrettini di babak round robin. Jadi hanya ada dua faktor yang bisa memupuskan hegemoni petenis "Big Three", yaitu karena cedera dan memutuskan mundur. 

Pernah beredar sebuah gosip Federer bakal gantung raket di tahun 2020 nanti. Tetapi sebuah pernyataan langsung dari Federer menggerus gosip tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun