Tetapi pencapaian paling mengesankan bagi Shibahara / Aoyama selama kuartal empat tahun ini mungkin adalah China Open 2019 yang diadakan di Beijng, China, pada 30 September hingga 6 Oktober 2019 lalu. Di turnamen level WTA Premier Mandatory tersebut, mereka tampil sebagai semifinalis. Sebagai ganda bukan unggulan, pencapaian mereka sungguh di luar dugaan.
Di babak kedua mereka mampu menyingkirkan ganda Taiwan unggulan ke-6, dua bersaudara Latisha Chan / Angel Chan dengan dua set langsung 7-5, 6-4. Di babak ketiga mereka membuat kejutan besar dengan menumbangkan ganda unggulan ke-2, Timea Babos (Hungaria) / Kristina Mladenovic (Perancis) dengan angka 6-3, 6-4. Sebagai informasi, Babos / Mladenovic adalah juara ganda putri grand slam French Open 2019.
Hasil apik beruntun yang dibuat oleh Shibahara /Aoyama membuat mereka menjadi salah satu topik hangat publik tenis Jepang. Shibahara, petenis jelita yang tadinya berkewarganegaraan AS ini, pada Juli 2019 lalu memutuskan pindah kewarganegaraan. Nampaknya Shibahara akan membela tim tenis Jepang di Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 mendatang.
Setelah Shibahara memutuskan kewarganegaraannya, awal Oktober 2019 lalu Naomi Osaka juga mantap memilih kewarganegaraan Jepang dan akan turun di Olimpiade Tokyo 2020. Keputusan ini ia tetapkan sebelum usianya genap 22 tahun pada 16 Oktober lalu. Menurut regulasi Jepang, usia 22 tahun adalah batas usia maksimal untuk memilih salah satu kewarganegaraan bagi warga berkewarganegaraan ganda  atau dual citizenship.
Tentang Aoyama, di Wimbledon 2019 lalu ia pernah berpasangan dengan petenis putra terbaik Indonesia, Christopher Rungkat, di nomor ganda campuran. Mereka melangkah ke babak kedua sebelum akhirnya terhenti oleh ganda campuran unggulan ke-6 Rosolska dan Nikola Mektic (Kroasia) dengan angka cukup ketat, 5-7, 4-6.
Osaka juga mencatat hasil apik di nomor tunggal putri selama kuartal keempat tahun 2019 ini. Setelah jatuh bangun di kuartal kedua dan ketiga, ia mampu bangkit dan menjuarai dua turnamen yaitu Toray Pan Pacific Open di Osaka dan China Open secara berturut-turut. Peringkatnya pun kembali naik ke posisi 3 WTA setelah sempat jatuh di posisi 6.
Osaka juga dipastikan akan tampil untuk kali kedua di WTA Finals atau kini bernama resmi Shiseido WTA Finals Shenzhen. Turnamen tersebut hanya diiikuti oleh delapan petenis tunggal putri dan ganda putri terbaik di dunia. Tahun ini turnamen tersebut digelar di Shenzhen, China mulai 27 Oktober hingga 3 November 2019.
Pencapaian Sugita, Osaka, Shibahara / Aoyama dan Kato / Hibino membuat tenis Jepang kini menjadi yang terbaik di Asia. Di tunggal putra, ada tiga petenis Jepang di Top 100 yaitu Kei Nishikori (8 ATP), Yoshihito Nishioka (68 ATP) dan Yasutaka Uchiyama (87). Di kelompok Top 200, ada Sugita (107 ATP), Taro Daniel (110 ATP), Go Soeda (126 ATP) dan Tatsuma Ito (127 ATP).
Sementara itu di nomor ganda putra, petenis Ben McLachlan menduduki peringkat teratas yaitu 49 ATP. McLachlan, blasteran Selandia Baru - Jepang pernah mencapai peringkat terbaiknya yaitu di posisi 18 ATP tahun 2018 lalu. Berikutnya ada Toshihide Matsui (172 ATP), Hiroki Moriya (252 ATP) dan Nishioka (273 ATP).