Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Horor di Jam Kantor

6 September 2019   12:58 Diperbarui: 6 September 2019   13:12 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber/credit: Dimitri Otis - dimitri.co.uk)

Satu lagi cerita seram lainnya. Seorang rekan kerja saya pernah memanfaatkan waktu istirahat makan siang untuk tidur siang sejenak di sebuah ruangan kecil di bawah tangga. Karena tidak terdapat lampu, ruangan itu cukup gelap walaupun di siang hari.

Saya tidak ingat cerita persisnya. Yang jelas ketika ia masuk ke ruangan itu, ia merasa ada orang lain yang juga berbaring di tempat itu. Rekan kerja saya mengira itu temannya. Tetapi anehnya sosok lain itu diam saja. Ketika rekan kerja saya memegang kepalanya, sosok itu diam saja. Ketika pintu ruangan dibuka, sebagian cahaya dari luar pun masuk. Ia terkejut bahwa tidak ada orang lain di ruangan itu.

Saya sendiri punya beberapa pengalaman aneh di kantor. Tetapi saya ingin membagikan salah satunya saja. Waktu itu saya harus pulang terlambat. Ada tugas yang harus siap keesokan harinya. Kira-kira jam 19.00 saya mendengar orang bekerja di atas plafon ruang kerja saya. Saya mengira teman-teman Departemen Pemeliharaan sedang bekerja. Sebagai informasi, tim ini bekerja 24 jam yang terbagi dalam tiga shift.

Di atas plafon ada suara seperti kabel-kabel yang ditarik. Di atas plafon ruang kerja saya memang menjuntai sejumlah instalasi kabel baik listrik, telepon, fire alarm dan sejumlah kabel lainnya yang tidak saya ketahui.

Beberapa kali saya mendengar jelas teriakan beberapa orang di atas seperti perintah seseorang terhadap orang lainnya. Nampaknya mereka cukup sibuk, pikir saya. Saya cuek saja dan melanjutkan pekerjaan saya hingga selesai.

Keesokan harinya, saya bertemu dengan seorang tim administrasi Departemen Pemeliharaan membicarakan tentang sesuatu hal terkait pekerjaan. Tiba-tiba saya ingat kejadian malam sebelumnya. Saya pun iseng menanyakan kepada rekan saya itu, pekerjaan apa yang sedang mereka lakukan malam itu?

Alangkah terkejutnya saya ketika ia bilang bahwa tidak ada tim dari departemennya yang bekerja malam itu. Pekerjaan semacam itu biasanya hanya dilakukan pada jam kerja pagi hingga siang hari. Lalu mereka itu siapa? Waduh. Jangan-jangan...

Cerita dari seorang staf subkontraktor lumayan seram juga. Waktu itu di hari Sabtu atau Minggu petang, staf subkontraktor tersebut ditugaskan untuk mengecek instalasi kabel data di atas plafon gedung kantor utama. Gedung itu merupakan pusat aktivitas korporasi.Waktu itu menjelang adzan Maghrib, ia belum jua selesai dengan pekerjaannya.

Untuk masuk ke area plafon, ia menggunakan tangga lipat dan membuka salah satu lubang plafon. Ketika ia memasuki plafon, betapa terkejutnya ia melihat sesosok menyeramkan berbadan besar di sana. Kabar yang saya dengar, ia terjatuh dari tangga. Mungkin karena terkejut. Syukurlah ia tidak mengalami cedera. Sepertinya pekerjaan dilanjutkan di hari lain.

Tetapi tiada yang lebih menyeramkan dari cerita seorang rekan kerja saya yang satu ini. Tetapi kejadiannya di sebuah gedung perkantoran di pusat kota S. Sengaja nama kota tidak saya sebutkan agar tidak mengundang rasa penasaran. Aktivitas korporasi Perusahaan A sebelumnya berlokasi di gedung tersebut sebelum pindah ke lokasi yang baru.

Malam-malam ketika di toilet, teman saya mengalami hal mengerikan. Ketika sedang duduk di WC, tiba-tiba sepasang tangan memegang kedua kakinya. Ia pun menjerit ketakutan. Kedua tangan itu berwarna hijau. Secara detail ia tidak bisa menceritakan mungkin karena takut. Tidak lama ia terbebas dan cepat-cepat keluar dari toilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun