Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Wimbledon 2019 Dimulai, Beberapa Catatan dan Prediksi Juara

3 Juli 2019   12:33 Diperbarui: 3 Juli 2019   18:57 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di babak semifinal, Anderson juga melakukan pertandingan yang lebih ketat lagi melawan Isner. Pada akhirnya, Anderson mampu mengalahkan Isner dengan skor sangat ketat yang berlangsung lima set. Durasi pertandingan juga sangat lama. Pertandingan antara Anderson dan Isner itu kemudian mendasari munculnya peraturan baru WIM terkait pengaturan skor yang telah dijelaskan di bagian awal tulisan ini.

Di susunan draw, Anderson harus mewaspadai Wawrinka atau Raonic yang kemungkinan akan bertemu dengannya di babak keempat. Petenis Rusia unggulan ke-10, Karen Khachanov dari Rusia juga perlu ia waspadai. Bila langkah Anderson sesuai skenario, Anderson berpeluang bertemu dengan Khachanov di babak perempat final. Tahun ini Khachanov mencapai babak perempat final RG 2019.

Sejauh ini, Anderson sudah melaju ke babak kedua. Di babak pertama, ia menang atas Pierre-Hugues Herbert dari Perancis dengan straight set 6-3, 6-4, 6-2. Di babak kedua nanti, ia akan menghadapi Janko Tipsarevic dari Serbia yang kemarin memenangkan pertandingan lima set melawan Yoshihito Nishioka dari Jepang.

Sementara itu Federer juga punya hasrat juara lagi di Wimbledon. Tahun ini ia akan membidik gelar juara Wimbledon-nya yang kedelapan. Meskipun peringkat ATP-nya saat ini adalah peringkat 3 dunia, hasil apik yang ia capai dalam pertandingan lapangan rumput membuat ia diunggulkan di tempat ke-2.

Federer menjuarai WIM sebanyak tujuh kali, lebih banyak daripada empat turnamen grand slam lainnya yang pernah ia ikuti. Bahkan ia hanya satu kali menjadi juara di RG 2009. Pertengahan tahun 2000an adalah masa keemasannya dimana ia menjadi juara WIM lima kali berturut-turut yaitu di tahun 2003 hingga 2007.

Federer (sumber: Fox Sports Asia)
Federer (sumber: Fox Sports Asia)
Federer mampu membuktikan bahwa ia masih tangkas bermain di lapangan rumput. Di turnamen Noventi Open di Halle, Jerman, pertengahan Juni lalu, ia menjadi juara setelah menang straight set atas petenis Belgia, David Goffin. Federer tampil sebagai juara turnamen tersebut untuk yang kesepuluh kalinya.

DI babak pertama, Federer akan menghadapi petenis Afrika Selatan, Llyod Harris. Dalam draw, Federer nampaknya baru menemui lawan berat di babak perempat final yaitu Isner atau Kei Nishikori dari Jepang yang diunggulkan di tempat ke-8. Apabila langkah mereka sesuai skenario, kedua petenis itu bakal saling berhadapan di babak 16 besar atau perdelapan final.

Baik Isner maupun Nishikori adalah petenis yang tangguh di lapangan rumput. Di WIM tahun 2018 lalu, Isner mencapai babak semifinal, sementara Nishikori mencapai perempat final sebelum akhirnya kalah dari Djokovic yang akhirnya menjadi juara.

Peluang juara berikutnya adalah sang jawara RG 2019, Rafael Nadal. Berbeda dengan Federer, Nadal adalah petenis spesialisasi lapangan tanah liat. Meski terbilang jarang berlaga di lapangan rumput, bukan berarti ia tidak punya prestasi bagus di lapangan tersebut. Nadal bahkan pernah dua kali juara Wimbledon, yaitu di tahun 2008 dan 2010. Ia juga tiga kali menjadi finalis yaitu di tahun 2006, 2007 dan 2011. Tahun 2018 lalu, ia mampu mencapai babak semifinal.

Kondisi Nadal saat ini sangat prima. Walaupun tidak mengikuti satu pun turnamen tenis lapangan rumput sebagai pemanasan menjelang WIibledon, ia juga bersiap membidik gelar juara WIM ke-3. Performanya di tahun 2019 ini terbilang cukup stabil, menjadi finalis AO, juara RG dan Roma, Italia. Pencapaiannya di tahun 2019 itu akan menjadi pelecut semangatnya.

Nadal (sumber: El Pais)
Nadal (sumber: El Pais)
Petenis senior dari Spanyol, Feliciano Lopez juga nampaknya bakal menjadi kuda hitam di WIM 2019. Rasanya ia juga punya peluang menjadi juara. Meski sudah berusia 37 tahun, sebaya dengan Federer, perempat finalis WIM 2005, 2008 dan 2011 ini masih cukup tangguh di lapangan rumput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun