Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Para "Miniaturist" yang Bekerja dengan Sepenuh Hati

20 Juni 2019   11:11 Diperbarui: 20 Juni 2019   15:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Miniatur | Photo by pixabay.com/kriemer

Baru-baru ini ketika sedang surfing di internet, saya mendapatkan informasi tentang seorang pembuat miniatur asal Syria yang kini bermukim di Saudi Arabia. Abdulrahman Eid namanya. Ia pembuat miniatur yang berkaitan dengan kota Jeddah di zaman old. Karya-karyanya membuat takjub meski berukuran super mini.

Melihat karya-karya Eid di akun Instagram-nya membuat pikiran saya terlintas dengan karakter Annie Graham dalam film "Hereditary" (2018) yang diperankan dengan apik oleh Toni Collette. Annie berprofesi sebagai miniaturist atau pembuat miniatur. Ia secara khusus mengerjakan miniatur bangunan rumah.

Sumber ilustrasi: Visi.co.za
Sumber ilustrasi: Visi.co.za
Walaupun hanya dalam film, saya merasa takjub dengan orang yang bisa membuat benda-benda serba kecil. Lebih takjub lagi ketika mengetahui bahwa profesi tersebut memang eksis. Selama ini saya mengenal pembuat maket bangunan untuk bahan visualisasi rencana suatu proyek bangunan atau arsitektur.

Selain maket, saya juga mengenal diorama yang memvisualisasikan suatu obyek secara tiga dimensi. Bila Anda pernah mengunjungi Museum Sejarah Nasional di dalam Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, atau Monumen Jogja Kembali dan Museum Benteng Vredeburg di Jogjakarta, Anda akan melihat sejumlah diorama yang menjelaskan tentang sejarah Indonesia.

Sekilas ada kemiripan dengan pembuat maket atau diorama, namun para pembuat miniatur ini berbeda. Apa yang mereka kerjakan cenderung ke sisi art atau seni. Karena setiap obyek yang mereka buat mengandung daya imajinasi yang tinggi. Menurut saya, mereka layak disebut sebagai seniman.

Bila berbicara tentang inspirasi dalam berkarya, para pembuat miniatur ini mendapatkan inspirasi dari banyak sumber. Dua sosok yang diulas pada tulisan ini mengatakan bahwa membaca buku adalah sumber inspirasi utama. Mereka juga mengamati foto-foto dan terjun lapangan untuk menyerap atmosfer suasana di tempat tertentu yang mereka angkat menjadi tema. Itulah mengapa beberapa karya miniatur mereka tampak realistis.

Dalam tulisan ini, kita akan mengenal seniman miniatur Eid, lalu Lim Pui Wan dari Malaysia, Tatsuya Tanaka dari Jepang dan dari tanah air kita akan mengenal M. Rizal dan Fajar Nugros. Mereka adalah orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam pembuatan miniatur dan sebagian dari mereka bahkan sudah dikenal secara internasional.

Menurut pengamatan saya, membuat miniatur tidak bisa dilakukan sembarang orang. Pekerjaan ini hanya untuk orang yang super sabar, super telaten dan super ulet.

Dalam satu tema atau proyek, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hingga berhari-hari lamanya tergantung dari skala proyeknya. Mereka juga harus memiliki rasa seni yang tinggi. Selain itu, pembuat miniatur juga harus memiliki sifat perfeksionis karena targetnya adalah hasil yang sempurna.

Abdulrahman Eid, membawa masa lalu jalanan kota Jeddah
Eid, perancang perhiasan kelahiran tahun 1997 silam, secara khusus membuat miniatur bangunan di Syria lengkap dengan barang-barang di dalam rumah seperti furniture lemari kaca lengkap dengan barang-barang seperti teko, cawan, karpet dan sebagainya.

Karya miniatur bangunan yang dibuat Eid tidak berdasarkan pada bangunan rumah yang pernah atau masih eksis. Jadi karyanya bukan replika suatu bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun