Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karya Terbaru Banksy Dipamerkan di Venesia, Mengkritik Pariwisata dan Kerusakan Lingkungan

24 Mei 2019   10:43 Diperbarui: 24 Mei 2019   14:20 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: News.Artnet.com 

Banksy, seniman jalanan paling fenomenal saat ini, punya karya seni terbaru. Lukisan terbarunya yang dipamerkan di even Venice Biennale itu diberi judul "Venice in Oil", menggambarkan sebuah kapal pesiar berukuran besar yang berlabuh di Grand Canal Venesia, Italia. 

Banksy sendiri yang membagikan informasinya lewat unggahan foto dan video di media sosial. Sayangnya, polisi telah menyingkirkan lukisan itu dari even karena ditengarai tidak memiliki izin.

Dalam video singkat yang ia unggah di Instagram, nampak sekilas tetang suasana kota Venesia yang dirangkai dengan suasana even. Tayangan lalu fokus pada kegiatan seorang pria yang sedang memasang frame demi frame lukisan. 

Beberapa saat kemudian, beberapa orang yang tertarik pun mendatangi booth-nya. Tapi beberapa waktu kemudian, polisi pun datang.

Di Instagram, ia menulis caption bahwa ia sedang memasang karyanya tersebut di even seni paling prestisius di dunia itu. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah diundang dalam even tersebut.

Lukisan itu sendiri merupakan sebuah montase yang terdiri dari sembilan frame yang diatur berdekatan agar gambar utuh lukisan tampak. Lukisan itu menimbulkan kontroversi tersendiri karena nampaknya mengandung kritikan tentang isu pariwisata di Venesia yang overcrowded dimana kapal pesiar menjadi sumber permasalahan yang kentara.

Kapal pesiar yang biasanya berukuran besar dikhawatirkan mengancam infrastruktur kota. Seruan untuk melarang datangnya kapal-kapal pesiar itu sebenarnya sudah berkali-kali muncul beberapa tahun terakhir. Bayangkan saja, bobot satu kapal pesiar yang mencapai 96 ribu ton

Sebagaimana diulas oleh The Guardian dalam sebuah artikel berjudul "The death of Venice? City's battles with tourism and flooding reach crisis level", para pecinta lingkungan mengklaim bahwa gelombang yang disebabkan oleh kapal pesiar yang bersandar di Venesia telah mengikis pondasi bawah air bangunan-bangunan bersejarah dan mencemari perairan. Sebuah solusi yang telah diajukan belum disetujui oleh pemerintah pusat.

Nantinya bila persetujuan itu datang, maka kapal pesiar bakal memerlukan rute baru, yang artinya membutuhkan pengerukan kanal dan pembangunan pelabuhan baru, yang kira-kira akan memakan waktu sekitar empat tahun. 

Di sisi lain, ketika upaya mengalihkan kapal pesiar menjadi langkah yang terbaik untuk melestarikan pusat bersejarah, langkah tersebut tidak akan banyak membantu mengatasi polusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun