Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Pintu-pintu Penyalahgunaan Data Pribadi yang Mungkin Tidak Kita Sadari

18 Mei 2019   16:21 Diperbarui: 30 Juli 2019   07:34 2324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: CyberInsurance.com

Data pemenang undian di media massa
Menang undian berhadiah memang membuat hati kita senang. Tapi tunggu dulu.. Bila pengumuman pemenang undian berhadiah yang kita menangkan terdapat data pribadi kita, seharusnya kita mulai was-was. Karena bisa saja ada potensi kejahatan terkait penggunaan data pribadi kita.

Hal ini pernah saya alami ketika saya masih duduk di bangku SMA. Ayah saya memenangkan undian berhadiah. Hadiahnya saya lupa. Nama pemenang dan alat lengkap ayah saya dimuat di sebuah koran terkenal. Saya ikut senang dengan kabar itu.

Beberapa hari kemudian, pagi kira-kira jam sembilan, ada seorang pria datang ke rumah orang tua saya. Pertama ia memperkenalkan diri. Ia mengaku kenal dengan ayah saya. Waktu itu kebetulan saya sedang di rumah bersama satu orang teman saya. Kami sedang belajar bersama menggarap PR di ruang depan.

Saya di rumah sendiri karena kebetulan saya masuk siang dan saudara-saudara saya masuk pagi. Pintu ruang depan memang kami biarkan terbuka biar lebih sejuk. Juga bila ada teman saya lainnya yang datang bisa segera masuk.

Pria itu saya persilakan masuk ke ruang depan (bodohnya saya, maklum masih anak-anak). Seingat saya, waktu itu saya berusaha menelepon ayah saya tetapi saya tidak berhasil menghubunginya. Pria itu saya suguhi makanan dan minuman.

Sambil memakan makanan yang saya suguhkan, ia lalu curhat mau pulang ke kampungnya tapi tidak ada ongkos. Saya bilang saya tidak punya uang. Tetapi pria itu memaksa. Akhirnya saya ambil uang saku saya. Ia mengatakan masih kurang. Lalu saya ke kamar orang tua saya dan menjelajah meja. Biasanya ada uang nominal kecil tergeletak di sana.

Yup ada, tetapi tidak banyak. Saya berikan semuanya ke orang itu tetapi dia tetap bilang kurang. Saya bilang tidak ada lagi. Saya lalu melanjutkan mengerjakan PR dengan teman saya. Tidak lama kami acuhkan, dia lalu pamit pulang.

Hati langsung plong. Terus terang sebelumnya hati saya berdebar. Beruntung ada teman saya yang datang ke rumah. Kalau saya sendiri, bila terjadi sesuatu hal, badan saya yang ceking mungkin tidak bakal mampu melawannya. Saya bersyukur hari itu diberi keselamatan oleh Allah.

Saya menceritakan kejadian itu kepada ayah saya. Beliau mengatakan tidak mengenal orang tersebut seraya berpesan supaya lebih hati-hati dengan orang yang tidak dikenal.

Bisa jadi pengalaman saya juga pernah Anda alami. Tetapi saya amati sekarang ini undian berhadiah hanya mencantumkan nama dan menyembunyikan alamat atau nomor ponsel. Gunanya untuk menghindari hal yang saya alami atau potensi tindaka kejahatan.

Mengikuti undian memang menyenangkan, tetapi pihak penyelenggara undian harus memahami betul bahwa data pribadi peserta undian juga harus dilindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun