Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beberapa Perilaku Negatif Pengunjung Toko Swalayan

27 Desember 2018   12:43 Diperbarui: 28 Desember 2018   12:15 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.ouiinfrance.com

Toko swalayan seperti minimarket, supermarket dan hipermarket adalah tempat belanja alternatif kebutuhan sehari-hari masyarakat selain di pasar atau toko konvensional. Masing-masing toko swalayan menawarkan berbagai fasilitas dan layanan yang sangat memudahkan konsumen untuk berbelanja.

Berbeda dengan toko konvensional atau pasar, konsumen lebih nyaman dalam berbelanja menyusuri rak demi rak. Keranjang belanja dan troli disediakan untuk membawa barang belanjaan yang dipilih konsumen sebelum menuju kasir. Kadang tersedia fasilitas travelator yang memberi kenyamanan konsumen ketika membawa troli belanjaannya menuju area parkir kendaraan.

Fasilitas AC atau penyejuk udara membuat kegiatan berbelanja lebih nyaman lagi. Berbagai metode pembayaran tersedia baik tunai, uang elektronik, debet maupun kredit. Di sejumlah lokasi toko swalayan kadang tersedia ATM. Sejumlah layanan tersebut sangat memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

Belum lagi jika ada layanan add-on, misalnya layanan memasak bahan mentah ikan atau daging. Kadang ada supermarket atau hipermarket yang menyediakan layanan ini. Layanan memasakkan bahan mentah ini sangat membantu kalangan super sibuk yang hampir tidak ada waktu untuk memasak di rumah atau apartemen.

Menyediakan tester produk adalah salah satu layanan add-on favorit konsumen. Umumnya ada di supermarket dan hipermarket. Misalnya untuk produk parfum atau larutan pelembut dan pengharum pakaian, kadang tersedia botol berlabel tester.

Tester ini kadang juga tersedia untuk produk makanan misalnya roti. Biasanya makanan atau roti dipotong kecil-kecil yang ditempatkan dalam wadah kecil ataupun wadah kemasan. Kadang ada tim produsen suatu produk yang melakukan demo masak di tempat dimana hasil masakannya ditawarkan kepada konsumen. Ini membuat konsumen bisa merasakan kebaikan suatu produk sebelum memutuskan untuk membelinya.

Walaupun ketiga tempat belanja tesebut menyediakan kenyamanan berbelanja, ada saja konsumen yang berperilaku kurang terpuji selama berbelanja. Saya bersama keluarga saya cukup sering berbelanja di toko swalayan, terutama minimarket. Ada dua gerai minimarket yang lokasinya tidak jauh dari rumah untuk membeli kebutuhan insidentil. Sementara, untuk belanja bulanan biasanya di supermarket atau hipermarket.

Selama berbelanja, saya kerap mengamati perilaku para manusia yang berbelanja. Sebagian pengunjung ada yang sudah berperilaku baik, tetapi ada sebagian diantara mereka yang perilakunya membuat saya mengelus dada. Bagaimana tidak? Tampang orang berada tetapi perilakunya kok kurang beradab.

Berikut adalah hasil pengamatan sederhana saya selama berbelanja di toko swalayan terutama di supermarket dan hypermarket. Berikut beberapa yang saya ingat ketika menulis tulisan ini.

  • Pencicip yang lahap
  • Si pembongkar kemasan
  • Troli belanja merangkap kereta wisata
  • Transaksi pembayaran non tunai yang berlangsung lama
  • Tidak jadi membeli tapi item produk diletakkan di sembarang tempat

 

Pencicip yang lahap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun