Mengenai fenomena yang terjadi di stasiun dengan contoh di atas, dimana sejumlah calon penumpang tidur atau beristirahat di teras stasiun ataupun di kursi-kursi penumpang di sebuah stasiun, menurut saya pihak pengelola stasiun perlu memikirkan untuk menyediakan layanan tambahan, misalnya menyediakan area istirahat atau mungkin penginapan di dalam area stasiun dengan harga terjangkau, khususnya bagi penumpang transit atau penumpang yang memilih menunggu lebih awal di stasiun.
Menurut saya, stasiun kereta api tidak akan lama disinggahi penumpang karena mereka akan datang dan pergi sesuai waktu keberangkatan mereka. Tren hotel kapsul yang kini sudah merambah di sejumlah kota besar di Indonesia ada baiknya dipertimbangkan untuk diaplikasikan ke stasiun-stasiun kereta api.
Sebagai informasi, sebenarnya fasilitas hotel di stasiun kini sudah tersedia namun baru di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat dengan nama Rail Transit Suite. Sepertinya PT KAI perlu mengkaji untuk menyediakan fasilitas penginapan di setiap stasiun khususnya stasiun-stasiun di kota-kota besar dengan harga yang terjangkau.
Paling tidak PT KAI menyediakan satu ruangan yang memadai yang khusus digunakan oleh calon penumpang kereta api untuk beristirahat secara layak. Bisa dilengkapi dengan matras atau ranjang susun. Untuk menggunakan fasilitas ini, calon penumpang kereta api cukup menunjukkan tiketnya saja kepada petugas atau ada biaya khusus yang terjangkau bagi kebanyakan orang.
Secara keseluruhan, kondisi perkeretaapian di Indonesia sudah semakin baik. Sejumlah pembangunan rute-rute baru juga sedang dilaksanakan agar layanannya dapat menghubungkan lebih banyak tempat di Indonesia.
Kualitas layanan di atas kereta api juga semakin baik, tentunya harus dijaga dan ditingkatkan demi kepuasan para pengguna jasa kereta api. Hal itu juga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan di stasiun kereta api yang akan makin menyempurnakan penerapan total quality management di PT KAI.