Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Modern Tragedy" dari Joanna Wang Membalut Kesedihan dengan Keceriaan

19 Agustus 2018   07:33 Diperbarui: 19 Agustus 2018   15:16 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: JpopAsia

Proses kreatifnya pun unik, sampai-sampai salah satu lagu ada yang terinspirasi dari mimpinya di suatu hari. Semua aspek dalam "Modern Tragedy" ia garap sendiri mulai perencanaan konsep album, pembuatan lirik, hingga proses produksi.

Lalu mengapa albumnya dinamakan "Modern Tragedy"? Ternyata ada ceritanya, sebagaimana ia ceritakan pada Epoch Times. Pada suatu waktu, Joanna Wang sedang mengunjungi Finlandia. Tiba-tiba ia ingin makan pizza dan datanglah ia ke sebuah restoran di mana ia memesan pizza dengan banyak adonan. 

Fotonya ia unggah di Facebook dan beberapa saat kemudian dikomentari oleh akun bernama Liang Xinyi mengomentarinya dengan kalimat "hidupmu adalah sebuah tragedi modern".

Meski bernada nyinyir, Joanna Wang justru merasa kalimat itu menarik untuk digunakan sebagai judul album terbarunya. Kalimat itu terdengar absurd, tapi bagi Joanna mungkin kalimat itu mengandung keunikan tersendiri. 

Ia juga sosok yang tidak ambil pusing dengan keputusannya perkara produksi album. Lihat saja sampul album "Modern Tragedy" yang ia rancang sendiri, dimana ia mengenakan gaun pengantin Eropa yang menurutnya seperti seorang pengantin wanita yang hilang.

Memang desain sampul albumnya jauh berbeda dengan sampul album-album sebelumnya yang lebih terkonsep, menunjukkan citra wanita cantik nan anggun.

Desain sampul album "Modern Tragedy" ini malah mirip karya remaja putri yang rada narsis yang membuat kolase foto dengan elemen-elemen yang ditempel sesuka hati.

Kalau diamati lebih detail, ia berbaju pengantin tetapi terlihat murung. Di sekitarnya terdapat banyak bunga, kupu-kupu dan sosok Cupid. Justru itulah ternyata ada keterkaitan dengan lagu-lagu di dalam album ini yang bercerita soal kesedihan atau patah hati tapi pada akhirnya tertawa, menyadari bahwa semua kesedihan baik disadari atau tidak disadari sebenarnya terbalut oleh hal-hal yang lebih manis.

Memang, setiap peristiwa yang terjadi selalu membawa hikmah didalamnya. Sayangnya tidak semua orang peka dengan itu. Nah, dalam album ini Joanna Wang nampaknya ingin memberitahukannya lewat album ini. Album ini terasa feminin tapi juga tidak haram didengarkan oleh para pria.

Secara teknis, album ini memuat banyak elemen sound unik, termasuk retro sound dan kadang vokal teatrikal membuat musiknya terasa tampil live dimanapun kita mendengarkannya. Semua lagu juga dibawakan dengan penuh keceriaan sebagaimana konsep album ini yang membalut kesedihan dan kegalauan dengan keceriaan. Sebuah album yang menarik dan layak untuk disimak kapan pun.

Sebagai lagu unggulan adalah "Sabrina Don't Get Married Again!". Lagu-lagu berdurasi panjang lainnya masing-masing punya atmosfer tersendiri dan layak diperkenalkan diantaranya "I Must've Screwed Up Really Bad", "I Dream We Will be Together Again" dan "Summer".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun