Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film. ==Tahun baru, awal baru. Semoga semua cita-cita kamu menjadi kenyataan di tahun 2024! ==

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"A Quiet Place", Tetap Senyap atau Lenyap

5 April 2018   11:24 Diperbarui: 5 April 2018   11:27 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Out in Canberra

Kehidupan yang kita jalani di dunia ini penuh dengan "rambu-rambu" atau peraturan yang harus kita ikuti dan patuhi dimanapun kita hidup. Peraturan-peraturan itu sebagai contoh peraturan pemerintah, peraturan perusahaan dan sebagainya. Bahkan dalam olahraga ataupun permainan pun ada peraturan yang harus dipatuhi. Namun tampaknya semua peraturan itu tidak berlaku jika satu peraturan yang berlaku adalah menjaga tetap senyap. Itulah yang menjadi satu-satunya peraturan tidak tertulis yang harus diikuti oleh semua manusia di dunia, termasuk keluarga Abbott yang hidup di sebuah desa di negara bagian New York, Amerika Serikat dengan latar tahun 2020.

Film horror / thriller terbaru dari produser film kenamaan Michael Bay ini diarahkan oleh John Krasinski, yang juga mengambil peran sebagai Lee Abbott, sang kepala keluarga yang bersama istrinya, Evelyn (Emily Blunt), berusaha tetap bertahan hidup dengan keluarga kecilnya dengan satu peraturan saja: menjaga tetap senyap. Karena jika tidak, monster-monster akan datang melenyapkan kehidupan mereka. Tidak diketahui dengan pasti darimana makhluk-makhluk pemangsa ini datang. Film ini menggambarkan kehidupan manusia, yang sejatinya manusia adalah makhluk paling berakal di muka bumi, porak poranda oleh invasi makhuk ini dimana menimbulkan banyak korban jiwa manusia di berbagai belahan dunia

Tagline film ini adalah "If they hear you, they hunt you" (Jika mereka mendangarmu, mereka akan memburumu). Sebuah suara saja akan mengusik para monster itu. Suara apapun. Bahkan suara piring pecah pun akan memanggil mereka. Maka dari itu, Lee dan Evelyn harus memastikan semua kegiatan sehari-hari bebas dari suara, termasuk dalam berkomunikasi dimana mereka menggunakan bahasa isyarat atau bisik-bisik yang sangat lembut agar tidak terdengar oleh makhluk seram itu, membuat film ini nyaris tanpa dialog diantara para karakternya. Ya, para monster itu memang hanya memiliki indera pendengaran, yang sayangnya tajam, bahkan dapat mendengarkan suara dari jarak jauh. Sekali sebuah suara terdengar oleh mereka, dengan cepatnya para monster itu menyergap, menerkam siapapun.

Namun, di tengah kehidupan yang serba terancam itu, Lee dan Evelyn beserta tiga anak mereka yang bernama Regan (Millicent Simmonds) yang kehilangan pendengarannya, Marcus (Noah Jupe) dan Beau (Cade Woodward) tetap dapat menjalani kehidupan mereka sehari-hari: bercocok tanam, pergi ke kota yang telah tak berpenghuni untuk mengambil bahan-bahan makanan atau obat-obatan dari toko atau apotek yang telah ditinggalkan, atau mengambil apapun yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.

Hingga suatu hari, salah satu dari mereka melanggar peraturan tersebut. Sungguh mencekam melihat monster itu tiba-tiba muncul dengan cepatnya ketika sebuah suara terdengar. Bukan sekali saja, bahkan beberapa kali monster menyeramkan itu mendatangi kehidupan mereka karena melanggar peraturan secara tidak sengaja. Hal itu membuat mereka sempat hidup dalam kesedihan dan rasa penyesalan. Namun, semangat untuk bertahan hidup membuat mereka kembali fokus untuk tetap menjaga kesenyapan sampai kapanpun.

Salah satu adegan dalam film ini. Sumber: The Hollywood Reporter
Salah satu adegan dalam film ini. Sumber: The Hollywood Reporter
Film berdurasi 90 menit ini dengan sedemikian rupa menjaga tensi mencekamnya. Sejumlah jump scare mengejutkan yang membuat kita tetap duduk di kursi. 

Salah satu adegan paling mencekam adalah ketika Evelyn akan melahirkan anak keempatnya. Ia berupaya sangat keras agar tetap diam walaupun menanggung sakit yang luar biasa, ketika sosok monster memasuki rumahnya. Penghujung film pun masih membuat penonton tetap terkesiap, bahkan ketika lampu bioskop berangsur menyala. Sebuah adegan penutup yang cerdas yang membuat masing-masing penonton dapat menciptakan adegan sendiri di kepala mereka.

Salah satu adegan dalam film ini. Sumber: Vox
Salah satu adegan dalam film ini. Sumber: Vox
Pesan kuat yang tersingkap dalam film ini menurut saya adalah bahwa cinta kasih dan rasa percaya yang kuat diantara anggota keluarga adalah pondasi bagi sebuah keluarga dalam menghadapi masalah apapun yang mendera mereka, segenting apapun masalah itu.  Pesan kedua dalam film ini adalah bahwa keyakinan yang teguh akan mengatasi tantangan apapun yang datang dalam kehidupan kita.

 Film ini sudah tayang di bioskop-bioskop di tanah air. Apresiasi awal terhadap film ini cenderung positif, bahkan yang sangat mengejutkan adalah mendapat rating 100% di sebuah situs ulasan film. Perlu saya ingatkan tentang batas usia minimal untuk menonton film ini. Silakan dicek sendiri di situs database film atau situs jaringan bioskop tanah air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun