Kota Salatiga (31/7) --- Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih dikenal dengan sebutan KKN dari Universitas Diponegono tahun ini masih mengusung tema yang sama, yaitu "KKN Pulang Kampung".
Keadaan saat ini dengan adanya bencana Pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya Physical/Social Distance berdampak pada upaya yang harus dilakukan dengan melakukan refocusing model KKN yang akan dijalankan. KKN biasanya dilakukan di lokasi yang telah ditentukan oleh LPPM dan berbasis desa binaan, maka saat ini ditentukan sendiri mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman).
Perubahan atau refocusing model KKN ini tentunya tidak lepas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial yang meminimalisir adanya aktifitas yang melibatkan banyak orang serta konsekuensi dari refocusing model KKN ini harapannya tidak menghilangkan nilai kebermanfaatan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu meskipun dilakukan mandiri serta ada sekian pembatasan, namun kegiatan mahasiswa hendaknya masih dalam kerangka bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam masa Pandemi Covid-19 yang berlaku nasional saat ini.
Rangkaian kegiatan KKN dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)" dilaksanakan pada tanggal 30 Juni -- 11 Agustus 2021.
Gassania Naufal Fauziah, salah satu mahasiswi program studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro jalankan program kerja KKN di Kembang Arum RT 01 RW 03, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Program kerja yang diusung yakni Pengolahan Pupuk Kandang sebagai BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati) dan Penguatan Sistem Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Era Adaptasi New Normal dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Sebelum resmi terjun ke lapangan untuk melaksanakan program kerja, tentunya Gassania telah meminta izin kepada pihak RT setempat pada tanggal 30 Juni 2021. Pelaksanaan program kerja pertama berlangsung selama 2 minggu meliputi persiapan bahan, pembuatan BOKASHI pupuk kandang, pengemasan, hingga pembagian produk yang diberi nama "Joan Pro" kepada warga.Â
Respon positif didapatkan dari warga yang merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, karena kondisi Kota Salatiga yang saat ini sedang berada pada masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) menyebabkan banyak toko tidak beroperasi.
"Joan Pro Pupuk Kandang" mengandung 80% kotoran sapi yang dikomposkan secara alami tanpa penambahan zat kimia, 10% arang sekam, dan 10% dedak yang memiliki kandungan N, P dan K yang tinggi sebagai pupuk kompos dapat mensuplai unsur hara yang dibutuhkan tanah dan memperbaiki struktur tanah menjadi lebih baik.
Program kerja kedua dijalankan mulai minggu ketiga dengan persiapan bahan dan pembuatan produk sirup. Produk sirup yang diberi nama SEMULA & SIRUJA ini memiliki tagline "Semula & Siruja Teman Imuno Keluarga" yang harapannya dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh. SIRUJA (sirup jahe) mengandung senyawa yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, dan SEMULA (sirup temulawak) memiliki kurkumin yang berkhasiat sebagai antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan tubuh.