Mohon tunggu...
gaspar gandu
gaspar gandu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama Gaspar Gandu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Suara Anak Dusun Sulit

21 Januari 2023   22:42 Diperbarui: 28 Januari 2023   06:56 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara anak rantau Dusun Sulit tualaran  Desa Kereana, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sebuah desa terpencil, hidup seorang pemuda yang cerdas dan semangat yang tinggi. kehidupan keluarga pemuda itu sangat sederhana dan penghasilannya cukup untuk makan sehari-hari. melihat kondisi perekonomian keluarganya yang serba kekurangan, si pemuda ingin bertekat mengubah hidupnya. lalu meninggalkan kampung halamanya dan mengadu nasip di negeri orang. Hari berganti hari,bulan berganti bulan tidak terasa 4 tahun sipemudah meninggalkan desa tercintanya. Namu si pemudah itu tidak melupakan keluarganya di desa. Disore hari, sambil menikmati secangkir kopi. Ada apa gerangan tidak ada judul dalam cerita  pemuda itu  mengungkapkan isi hatinya yang paling dalam tentang luka lara yang dia alami di kampung halamannya.

 Dalam isi hatinya mengukapkan betapa sulitnya hidup di kampung, dari saya kecil hingga saya beranjak dewasa, di kampung kami sangat sulit yang namanya jalan, listrik dan air. Kata "pemuda itu" dengan suara perlahan, pemuda berkata " saya melihat dusun ini ibarat cicak ekor yang terputus. Suara tersentak dan tersentuh oleh pernyataan yang diungkapkan Marianus Manek. Suara yang penuh dan ungkapan cinta yang tulus dari hatinya.

 Cicak ekor yang putus artinya Dusun yang tertinggal dan belum diperhatikan . Dalam hidup ini, banyak  sekali kita merasa dikecewakan, depresi dan sakit hati dan terkadang kita melampiaskan ketidak puasan kepada orang lain. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk bersikap seperti itu. kita selalu bermimpi semoga isi hati ini bisa didengar.

 Melalui tulisan ini, kita semua harus berani jujur akan realitas yang ada. Jujur berani mengatakan akan kertinggalan daerah. Sehingga dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa masih banyak dipelosok negeri yang haus dengan ketertinggalannya.

 Hal dasar tersebut adalah kerinduan akan jalan raya, listrik dan air. Masyarakat di pelosok negeri, hanya mewariskan doa dan harapan, semoga kelak bebas dari ketertinggalan. Bila kita berada pada sudut batin terdalam dari perjalanan panjang kurang lebih beberapa tahun ini, yang ada dan yang kita pikirkan hanya ada kata " Syukur". Kita bersyukur karena karunia kehidupan.

 Di tebing waktu tersisa tahun 2023 kita  mencoba menoleh kebelakang sedikit mengenangnya dalam sebuah refleksi diri menetesnya air mata tentang perjalanan luka lara di pelosok negeri. Momok omong kosong yang pada gilirannya telah menimbulkan orang lain terluka dalam

 Manusia itu Makluk yang serba terbatas. Manusia itu tidak bisa melakukan banyak hal, kalau orang lain tidak membantu. Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara perkotaan dan pedesaan sehingga tidak ada luka lara diantara kita.

 Kita membutuhkan sesuatu yang menyentakkan kita di lamunan tentang diri sendiri yang sebenarnya, menatap realitas yang sesungguhnya ada. Apakah kita harus sediakan waktu untuk berpikir, agar selalu mendapat yang terbaik? Apakah kita sediakan waktu untuk bermain? Ataukah kita sediakan waktu untuk membaca?

 Warga dikampung setiap malam hidup dalam kegelapan. Anak-anak tidak bisa belajar dengan baik dimalam hari. warga masih menunggu masuk listrik PT PLN. Lebih lanjut Marianus Manek mengaku sangat iri melihat kampung lainya terang benderang. Apa lagi anak sekolah, Mereka adalah generasi penerus bangsa diperlukan adanya sarana yang mencukupi. "Salah satunya adanya aliran listrik untuk menyamankan saat belajar". Terangnya. Sementara saat ini siswa hanya belajar dengan fasilitas penerangan seadanya sahaja. Harapanya agar Kepdes dan jajarannya bisa berkoloborasi dengan desa lain, mengenai penerangangan (listrik,jalan  dan air).

 Wargapun berharap ada perhatian dari pemerintah setempat supaya akses jalan, listri, dan air, bisa segera dibangun. Pasalnya, ada beberapa kampung yang sampai saat ini belum menikmati. Warga sangat rindu akan kedatangan yang mereka inginkan, namun sampai pada saat ini harapan yang mereka tunggu-tunggu sepertinya hilang ditelan bumi.

 Dengan siapa mereka  bersuara, jaringan internet sahaja belum ada. Dengan siapa mereka berteriak, tenggorok mereka membutuhkan air untuk minum. Dengan siapa  mereka menonton berita, sedangkan listrik sahaja belum ada. Apa kata Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-5 yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluru rakyat Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun