Mohon tunggu...
Bagas Sukma Cahya Nugraha
Bagas Sukma Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - 43220010122, Bagas Sukma Cahya Nugraha, Mahasiswa Universitas Mercu Buana
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aset Tetap Tak Berwujud: 2W + 1H

4 April 2022   22:18 Diperbarui: 4 April 2022   22:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu aktiva tetap tak berwujud

Singkatnya, aktiva tetap tidak berwujud ialah aktiva yang tidak ada wujudnya. Aktiva itu ada dan diakui sebagai aktiva, tetapi tidak ada wujud sebenarnya namun dengan bukti dokumen-dokumen yang berkekuatan hukum.

Mengapa ada aktiva tetap tak berwujud

Mendalami asal-usulnya, aktiva tetap tidak berwujud ada karena aktiva tersebut merupakan aktiva yang dimiliki jangka panjang (lebih dari satu tahun) namun tidak dapat dilihat secara langsung asetnya. Tidak seperti gedung yang dimiliki perusahaan, dapat dilihat secara langsung bentuk gedungnya dan diukur tinggi dan luas bangunan tersebut. Tidak seperti mobil yang dapat dikendarai kemana-mana, yang dapat dengan jelas disimpulkan oleh orang-orang bahwa itu merupakan aset dari perusahaan.

Aktiva tetap tak berwujud biasanya ada karena perusahaan memiliki aset yang tidak dapat dipegang secara langsung. Namun perusahaan yakin bahwa sesuatu itu merupakan aktiva yang harus diakui perusahaan sebagai bagian dari harta. Pengakuan sebagai aktiva dilakukan perusahaan agar aset tersebut tidak sembarang diakui pihak yang tidak bertanggung jawab.

Karena aktiva tetap tidak berwujud merupakan pengakuan sesuatu bagi perusahaan bahwa hal itu merupakan aktiva tetap, maka dari itu bentuk pengakuan aktiva tetap tidak berwujud dapat berupa perjanjian tertulis. Perjanjian tertulis yang dimiliki sebuah entitas sama halnya seperti sertifikat/lisensi resmi, bahwa entitas yang menerbitkan tersebut yang memiliki secara sah aktiva tetap tidak berwujud tersebut. Contoh dari aktiva tetap tidak berwujud yaitu: hak cipta, hak paten, goodwill, hak sewa, merek dagang, franchise dan sebagainya.

Contoh-contoh diatas adalah bentuk aktiva tetap tidak berwujud. Karena mereka semua tidak memiliki wujud TAPI diakui sebagai aktiva tetap oleh perusahaan, maka sebelum memiliki aktiva tersebut perusahaan harus membuat perjanjian yang tertulis jelas bahwa hal-hal diatas ialah milik perusahaan yang jelas kekuatan hukumnya. Apabila ada pihak yang menggunakan tanpa seizin pemilik aktiva, entitas berhak untuk menuntut dan memiliki kekuatan untuk memenangkan tuntutan tersebut.

Bagaimana perlakuan Akuntansi untuk Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Aktiva tetap tidak berwujud dapat dianggap tidak terbatas (pasti), seperti perjanjian atau kontrak yang sah. Terhadap sesuatu yang tidak ada wujudnya, lalu bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap tidak berwujud ini?

Menurut PSAK 19, penilaian aktiva tetap tak berwujud sebagai berikut:

  1. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian. Perusahaan mencatat sebesar biaya perolehan atas aset tak berwujud yang dibeli dari pihak lain. Biaya perolehan terdiri dari harga pembelian, biaya jasa hukum, dan biya insidential lainnya.
  2. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran saham atau aktiva lainnya, maka perusahaan mencatat biaya perolehan sebesar nilai wajar dari aset yang dipertukarkan atau nilai wajar dari aset tak berwujud yang diterima, mana yang lebih jelas.
  3. Aktiva tetap yang diperoleh dari hasil pembuatan sendiri. Perusahaan membebankan semua biaya dari tahap penelitian hingga tahap pengembangan. Biaya pengembangan tertentu dikapitalisasi bila kriteria viabilitas ekonomi terpenuhi (IAI 2018).

Pelaporan Aktiva tetap tidak berwujud dalam laporan posisi keuangan sama dengan aktiva tetap namun tidak ada akun kontra yang ditampilkan. Pada laporan laba rugi perusahaan harus menyajikan beban amortisasi dan penurunan nilai untuk aktiva tak berwujud selain goodwill secara terpisah dalam laba bersih, biasanya disajikan di baris yang terpisah. Sedangkan Aktiva Tetap tidak berwujud yang dibuat oleh perusahaan tidak muncul di neraca dan tidak memiliki nilai buku yang tercatat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun