Mohon tunggu...
Gariza A Robbani
Gariza A Robbani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Jadilah mata air yang jernih yang memberikan kehidupan kepada sekitarmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Mesti Hijab?

27 Agustus 2021   13:30 Diperbarui: 27 Agustus 2021   13:45 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prakata

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" (Al Ahzab [33]: 59)

Ayat al Quran tersebut memerintahkan hijab, tetapi peradaban modern berpandangan lain. Hijab yang sudah menjadi fitrah bagi perempuan justru dianggap sebagai sesuatu yang membatasi gerak mereka. Singkatnya, "mengekang kebebasan perempuan".

Dalam al-Lama'aat dijelaskan, perintah ini mengandung setidaknya tiga dari sekian banyaknya hikmah yang menjadi dalil pasti bahwa al Quran itu memang tuntunan fitrah perempuan. Karena ayat ini berkaitan dengan hijab, tentunya tulisan ini mayoritasnya ditujukan kepada kaum perempuan. Meskipun begitu, kaum lelaki hendaknya memperhatikan pula catatan ini agar menjadi peringatan bagi diri mereka.

Hikmah Pertama

Hijab adalah fitrah bagi perempuan. Ia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam as. Sebagaimana tulang rusuk yang diluruskan akan mematahkannya, begitupula perempuan sehingga Rasululllah langsung yang memerintahkan berlemah lembut kepada mereka. Dari sinilah lahir kecenderungan perempuan untuk membuatnya dicinta, tidak dibenci dan tidak ditolak secara kasar oleh orang lain. Sebagai contoh, tujuh dari sepuluh perempuan terutama yang tua atau kurang cantik, mereka lebih enggan untuk menampakkan kekurangan mereka. Mereka punya rasa cemburu yang besar atau dalam konteks zaman sekarang kita mengenalnya 'insecure' kepada perempuan yang lebih cantik dari mereka dan khawatir dicerca khalayak orang. Disinilah hijab mempunyai andil agar bisa membantu perempuan untuk mengurangi rasa insecure mereka.

Insecure karena wajah kalah superior? Karena badan tidak ideal? Karena rambut tidak lembut? Maka, hijab hadir sebagai solusi.

Lalu, apakah perempuan yang kecantikannya lebih menonjol daripada yang lainnya tidak perlu hijab? Maka jawabannya tentu saja tidak. Karena, kita bisa melihat walau ada beberapa perempuan yang bersemangat untuk menampakkan aurat mereka, mereka tetap saja tidak suka jika dilihat oleh orang yang dia tidak sukai. Ketika misalnya ada seorang perempuan bersolek demi dua atau tiga lelaki yang bukan mahramnya, tetap ia akan merasa tidak nyaman jika dilihat tujuh atau delapan lelaki lainnya. Singkatnya, persentase kemungknan aurat perempuan untuk 'dinikmati' lelaki yang bisa jadi baginya menyebalkan lebih besar.

Perkembangan model pakaian zaman modern memang sangat drastis hingga ada sebagiannya yang mencampakkan hijab. Tapi disisi lain, para polisi masih menerima aduan perempuan-perempuan yang mengadu karena ada beberapa lelaki yang terus menerus memperhatikan dan mengganggu mereka. Bukankah perlakuan buruk tersebut merupakan tamparan keras bagi orang orang yang menentang perintah hijab?!

Hikmah Kedua

Sebagaimana layaknya setiap lelaki berpasangan dengan wanita atau sebaliknya, maka pasangan tersebut akan saling mendampinginya dalam kehidupan abadi nanti. Oleh karena itu, demi mendapatkan pasangan terbaiknya maka perempuan harus berusaha menjadikan dirinya eksklusif. Artinya, dia berusaha tidak menarik perhatian semua orang kecuali orang yang tepat bagi dirinya.

Ada analogi yang sesuai dengan permasalahan ini,

"Kalau kita membeli permata di toko tentu saja ingin mendapatkan kualitas premium. Sedangkan permata kualitas premium itu bukan barang yang dapat kita lihat  dan ditemukan dengan mudah. Supaya kita mendapatkan barang tersebut, kita mesti masuk ke toko tersebut dan menanyakannya ke pemilik toko. Banyak orang yang tertipu dengan barang yang dipajang di depan toko lantas membelinya dan merasa kecewa, serta banyak pula yang tak menyadari bahwa permata premium ada dibalik semua pajangan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun