Mohon tunggu...
Gardini Eve
Gardini Eve Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Researcher and Moderator

Freelance moderator and researcher, a book worm, and dog lover

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Semangat Pantang Menyerah ala Ginting

16 Oktober 2018   12:32 Diperbarui: 16 Oktober 2018   17:55 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting usai kalahkan Momota di China Open 2018, badmintonindonesia.org

Tahapan tersebut diawali dengan proses mengenali diri sendiri. Seseorang lahir ke dalam dunia seakan-akan ia tidak membawa apa-apa.

Hal yang kita lupakan adalah manusia datang ke dunia ini membawa segala hal yang ia miliki, sebutlah itu bakat, kecenderungan pribadi, ataupun beberapa sifat tertentu.

Seiring dengan pertumbuhan yang dialami, seorang manusia belajar dari lingkungannya, dimulai dari keluarga, kawan-kawan terdekat hingga masyarakat luas. Dia belajar untuk meresponi setiap kondisi dan situasi yang melingkupinya. Kondisi dan situasi sekitarlah yang dapat mengasah bakatnya dan menajamkan minatnya.

Tahapan mengenali diri dapat dimulai dengan melakukan kilas balik ke masa yang lalu, kemudian mengevaluasi setiap pengalaman yang pernah dilewati dengan tujuan untuk memahami diri sendiri.

Tahapan berikutnya adalah kesediaan untuk mendokumentasikan setiap pengalaman berharga yang telah dilewati. Karena proses memahami diri sendiri adalah proses seumur hidup, sehingga dokumentasi diperlukan agar diri kita di masa depan dapat melihat kembali jejak pengalaman tersebut. Ada yang mengunakan media tulisan dengan cara membuat jurnal harian.

Akan tetapi bagaimana dengan orang-orang yang mengatakan dirinya tidak bisa menulis. Hal ini dapat disiasati dengan cara pendokumentasian yang lain, seperti rekaman audio ataupun video seperti layaknya generasi terkini yang biasa membuat video-blog atau vlog.

Cara apapun yang dipilih tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah  pengalaman yang telah terdokumentasi. Pengalaman berharga tidak selalu mengenai pengalaman spektakuler, karena pengalaman berharga berarti sebuah pengalaman yang mengena di hati sehingga kita dapat mengambil makna atau pembelajaran dari peristiwa tersebut. Pengalaman berharga dapat datang dari peristiwa sehari-hari yang mungkin sering dianggap tak berarti bagi orang lain yang mengalaminya.

Tahapan terakhir adalah melakukan refleksi, di dalam proses menulis dapat juga berlangsung proses refleksi, akan tetapi saya percaya masing-masing kita memiliki cara berbeda untuk berefleksi. Refleksi adalah suatu momen dimana kita melakukan dialog di dalam diri.

Beberapa orang lebih memilih melakukan dialog dengan Sang Khalik lewat doa-doa yang dipanjatkan pada waktu tertentu atau kapanpun ia ingin berdialog. Beberapa orang lainnya memilih melakukan dialog dengan dirinya sendiri lewat jam-jam meditasi yang telah ditentukannya sendiri. Setiap tahapan ini perlu dilakukan berulang kali hingga menemukan mimpi yang memang telah sesuai dengan diri dan hasil dari refleksi di dalam diri.

Ketika kita menjalani kehidupan kita di setiap harinya, ada tantangan dan persoalan yang akan muncul, dan hal ini sama seperti sebuah pertandingan dimana ada lawan yang perlu kita kalahkan.

Proses perencanaan dan pengaturan strategi perlu dilakukan agar kita dapat menghadapi setiap kesulitan yang menghadang dengan lebih cerdik namun tidak melupakan unsur ketulusan. Banyak yang mengatakan bahwa bagi mereka yang telah menemukan mimpinya, mereka menjadi orang yang tidak mudah menyerah ketika menemui tantangan dan kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun