Mohon tunggu...
hadi tan golodot
hadi tan golodot Mohon Tunggu... -

sarjana politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Refleksi Nasional Film `Sang Kiai`

5 Juni 2013   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:28 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nama 'Hasyim Asy’ari' cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia. Ya, beliaulah Pahlawan Nasional RI, Hadratus Syaikh (Mahaguru), pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang serta Rois Akbar Jamiyah Nahdhatul Ulama (NU). Bahkan sejarawan Arab kenamaan, Sayyid M. As’ad Syihab menjulukinya sebagai wadhi’ labinati istiqlal Indunisia atau peletak batu pertama kemerdekaan Indonesia.

Selain diabadikan sebagai nama institut dan lembaga pendidikan, nama 'Hasyim Asy’ari' juga banyak dijumpai sebagai nama jalan penting di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Ciledug, Jombang, Madura, dan sebagainya. Baru-baru ini, search engine atau mesin pencari google menambah entri baru untuk nama 'Hasyim Asy’ari' Yaitu sebuah film berjudul “Sang Kiai” yang diproduksi oleh RAPI Film.

Film ini baru diliris 30 Mei 2013, dan telah diputar di seluruh bioskop di Indonesia. Sebuah kesempatan luar biasa kami bisa menyaksikannya beserta rombongan 60 santri dan keluarga Tebuireng di Surabaya. Kami merasa wajib menontonnya, karena Hadratus Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari adalah tokoh besar yang tak hanya berjasa mendidik jiwa raga kami tetapi juga berjuang atas nama agama dan untuk Indonesia.

Menguak sejarah

Secara singkat film ini mengisahkan perjuangan hidup Kiai Hasyim Asy’ari dan keterlibatan kaum santri dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Secara jelas digambarkan betapa kontribusi pesantren sangat menentukan nasib rakyat kala itu. Pesantren juga membentuk barisan tentara yang diberi nama Hizbullah beranggotakan santri-santri di Pulau Jawa.

Dalam film ini Kiai Hasyim Asy’ari menjadi konsultan spiritual bagi tokoh perjuangan nasional seperti Bung Karno, Jendral Sudirman serta Bung Tomo. Tanggal 10 Nopember yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan, tak lain bermula dari gempuran para santri dan arek-arek Suroboyo melawan sekutu berkat fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Kiai Hasyim. Secuplik sejarah yang ditampilkan dalam film ini tampaknya belum masuk atau bahkan 'hilang' dari data dokumentasi negara. Ini bisa dilihat di buku-buku pelajaran sejarah di sekolah formal.

Genre 'Edukasi'

Film yang disutradarai Rako Prijanto ini menarik banyak kalangan. Presiden RI berserta wapres dan pejabat lainnya memberikan apresiasi sebagai film yang direkomendasikan untuk disaksikan khalayak umum. Karena berisi nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, religius dan inspirasi generasi muda bangsa. Persentase penonton film Indonesia tahun 2012 diwarnai dengan berbagai genre, mulai drama 66.07%, horor 16.07%, laga 9.90%, komedi 4.18%, horor-komedi 1.54%, thriller 1.37%, musikal 0.62%, dan animasi 0.25%.

Jika dikategorikan, Film 'Sang Kiai' ini masuk dalam genre colossal-biography, serupa dengan documentary-history. Genre semacam ini memang sedang diminati penggemar film Indonesia. Maka tak heran, film Habibie dan Ainun sudah mengumpulkan 4.370.376 lebih, terpaut tiga ratus ribu saja dari rekor pendapatan Laskar Pelangi.

Hal ini menjadi sebuah angin segar bagi perusahaan film Indonesia untuk lebih giat mengadaptasi kisah nyata ke layar film daripada fiktif. Di samping secara bisnis dapat menjanjikan, genre semacam ini tentunya akan menambah referensi edukasi dan mencerdaskan bangsa. Diprediksi tokoh-tokoh besar nasional seperti Bung Karno, Ki Hajar Dewantara, Ibu Kartini, Gus Dur akan difilmkan, agar dunia film Indonesia tidak hanya dipenuhi hantu dan pocong. Semoga!

Gelisah dan Tantangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun