"Karena persis di dekat lokasi kami berada, ada unit properti yang memang dikhususkan untuk kos-kosan. Jumlah unitnya cukup banyak. Maka itulah yang awalnya menjadi alasan membuka kafe di sini."
o o O o o
Penjelasan yang disampaikan entrepreneur muda Hendra Njoo, membuktikan naluri bisnisnya memang sensitif. Ia melihat peluang pasar. Ada potensi kebutuhan tempat kuliner yang tidak saja terjangkau secara lokasi, tapi juga harga.
"Kami buka kafe Bosseller di Vanya Lakeside, Vanya Park, BSD ini pada 27 November 2020. Antara lain untuk merespon kebutuhan kuliner bagi para penghuni klaster di Vanya Park," ujarnya.
Membuka usaha di tengah pandemi Covid-19? Daya beli masyarakat terimbas, pembatasan wilayah sering bolak-balik diinjak "gas dan rem tangan"-nya? Hendra Njoo nekat? Bisa jadi. Tapi alumni SMA 70 Bulungan Jakarta angkatan 1989 itu memang sosok yang tidak mau membuang peluang. Pandemi virus korona tidak boleh menjadi alasan untuk menjadi pengecut menghadapi risiko usaha. Â
Prinsip "berani menghadapi risiko" ala Hendra Njoo ternyata klop dengan yang diajarkan pakar pemasaran Hermawan Kartajaya.
Seperti dimuat kompas.com CEO dan Founder Markplus, Hermawan Kartajaya memaparkan sejumlah kiat bagi siapa saja yang baru mulai dan sedang membangun usaha. Yaitu:
# Mampu melihat peluang, bukan ancaman.
# Berani mengambil risiko, bukan menghindari risiko.