Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Orang Indonesia Jangan Kelaparan di Lumbung Pangan

19 Juli 2020   15:28 Diperbarui: 20 Juli 2020   02:34 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maria Loretha, Epit Wangge dan pegiat sorgum di Kotabaru, Ende. (Foto: P3L NTT)
Maria Loretha, Epit Wangge dan pegiat sorgum di Kotabaru, Ende. (Foto: P3L NTT)

Makanan pokok sorgum, pengganti beras. (Foto: Gapey Sandy)
Makanan pokok sorgum, pengganti beras. (Foto: Gapey Sandy)

Pada 2021, ia menaksir bisa membuka 13 hektar lahan sorgum. "Saya memberi pengarahan kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk menanam sorgum semakin banyak, dengan alasan untuk persediaan stok pangan kita sendiri, dan wilayah sendiri," pungkasnya.

Pangan itu Selera Lidah

Pemerintah baru-baru ini bertekad menjadikan Kalimantan Tengah sebagai lokasi lumbung pangan (food estate) nasional. Proyek ini berada di lahan seluas 165.000 hektar, dan targetnya sudah bisa beroperasi pada 2022 mendatang.

Pengembangan food estate di Kalteng ini bersifat strategis. Saking strategisnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun didapuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai penanggung jawab penguatan pembangunannya.

Sebelumnya, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sudah mengingatkan, akan terjadinya potensi krisis pangan dunia yang sangat berbahaya di masa pandemi COVID-19.

Peringatan FAO pun direspon pemerintah dengan membangun proyek lumbung pangan.

Sementara itu, menurut penulis buku "Sorgum, Benih Leluhur untuk Masa Depan", Ahmad Arif, ditengah pandemi COVID-19 saat ini, Indonesia seolah sudah berada di bibir krisis pangan itu sendiri.

Cover buku Sorgum karya Ahmad Arif. (Sumber: gramedia.com)
Cover buku Sorgum karya Ahmad Arif. (Sumber: gramedia.com)

"Karena itu, mustinya saat pandemi ini jadi momentum untuk menyiasatinya. Karena, meskipun Indonesia dianggap sebagai negara agraris, dengan kekayaan sumber daya alam berlimpah, tapi kita punya ketergantungan impor pangan yang besar dari mancanegara, termasuk beras," ujar wartawan Kompas itu dalam paparannya bertajuk "Sorgum Dari Masa Lalu Untuk Masa Depan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun