Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Orang Indonesia Jangan Kelaparan di Lumbung Pangan

19 Juli 2020   15:28 Diperbarui: 20 Juli 2020   02:34 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi pengembangan Sorgum di NTT oleh Yayasan Kehati. (Sumber: Makalah Renata Puji Sumedi)
Lokasi pengembangan Sorgum di NTT oleh Yayasan Kehati. (Sumber: Makalah Renata Puji Sumedi)

Selama ini, Yayasan Kehati, menurut Renata lagi, punya program pengembangan sorgum yang berkelanjutan. Sorgum sudah membawa banyak perubahan.

Ia mencontohkan pendirian Decoturisme Agrowisata (Desa Wisata) di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Selain itu, saat ini 95 persen profesi masyarakat merupakan petani. Potensi pertanian sawah dan kebun tanaman pangan, perkebunan, ikan air tawar dan ragam buah menggembirakan. Anak-anak muda tidak sungkan untuk kembali ke kampung lalu bertani," jelasnya.

Pangan itu Kedaulatan

Langsung dari NTT, Maria Loretha yang tergabung dalam Perhimpunan Petani Sorgum untuk Kedaulatan Pangan, menuturkan berbagai macam benih sorgum.

"Perburuan bibit sorgum sudah saya lakukan sejak 2007. Benih pertama yaitu "Watablolo Mea" berasal dari Agustinus yang tinggal di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur. Lalu, "Mesak Hitam" asal Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Mabar. Kita tidak boleh mengarang-ngarang asal-usul bibit sorgumnya, yang berasal dari mana-mana saja," urainya.

Ia yang biasa dipanggil Mama Sorgum atau Mama Tata juga menyebut benih sorgum "Pega Lolo" juga diperolehnya dari Desa Pajinian, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Benih itu berasal dari Bernadus Soge pada 2010 lalu.

Jenis Sorgum. (Sumber: Makalah Maria Loretha)
Jenis Sorgum. (Sumber: Makalah Maria Loretha)

wataru-hamu-tuji-5f140000d541df15645757a2.jpg
wataru-hamu-tuji-5f140000d541df15645757a2.jpg

"Adapun benih "Wolo Blolo" dari Kopong Goalin, dimana asal benihnya yaitu dari Desa Wolo, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, pada 2013. Masih banyak lagi jenis benih sorgum yang saya temukan. Misalnya, "Waiotan" dan "Wolo Blolo" pada 2011. Lalu "Wataru Hamu Tuji"(2012) asal Desa Hambuang Kecamatan Londalima, Sumba Timur. Dan, "Warujoru" (2014)," ujar Maria.

Saat melihat banyak sekali benih sorgum berwarna-warni, ia sempat berucap syukur sambil mempertanyakan kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada pangan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun