Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pulau Pisang Tak Punya SMA, Jokowi Malah Serukan SDM Unggul

13 September 2019   09:44 Diperbarui: 18 September 2019   08:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana anak-anak membantu menurunkan ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Koala di Kota Krui, Pesisir Barat, Lampung Barat. (Foto: Gapey Sandy)

Penduduk Pulau Pisang berjumlah 1.582 jiwa. Seluruhnya terdata muslim, dan memang ada enam masjid di enam pekon/desa. Tapi yang menarik, menurut data BPS, ada data satu pura di pulau ini. Sayangnya, ketika di Pulau Pisang saya lupa memastikan keberadaan pura itu dengan perangkat pekon.

Masih dari sumber yang sama, di Pulau Pisang tidak ada Raudlatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), apalagi Madrasah Aliyah (MA).

Hanya ada satu Taman Kanak-kanak (TK) dengan dua guru, tapi BPS menyebut, muridnya tidak ada alias nihil. Sekolah Dasar Negeri (SDN) ada dua dan punya 20 guru dengan 130 murid. SMP Negeri hanya satu -- SMPN 1 Pulau Pisang - dengan 78 murid dan 14 guru. Sedangkan pendidikan jenjang SMA dan SMK, sama sekali tak ada di Pulau Pisang.

Wisatawan dari Ladies Traveler di Pulau Pisang. Ada banyak spot foto instagramable saat susuri pedesaan di Pulau Pisang. (Foto: Gapey Sandy)
Wisatawan dari Ladies Traveler di Pulau Pisang. Ada banyak spot foto instagramable saat susuri pedesaan di Pulau Pisang. (Foto: Gapey Sandy)

Ada banyak spot foto instagramable saat susuri pedesaan di Pulau Pisang. (Foto: Gapey Sandy)
Ada banyak spot foto instagramable saat susuri pedesaan di Pulau Pisang. (Foto: Gapey Sandy)

Tidak adanya TK di Pulau Pisang, bisa saya pahami. Karena saat menyusuri desa, saya sempat melihat bangunan TK yang sudah tidak terawat karena memang sudah tidak digunakan lagi. 

Sejumlah wahana permainan di taman bermain depan ruang kelas TK, juga sudah rusak nyaris tak berbekas. Ayunan, jungkat-jangkit, perosotan dan lainnya. Di salah satu tembok bangunan TK masih tertulis: "PNPM Mandiri Perdesaan", dan "TK Dharma Wanita Pulau Pisang".

Adapun kegiatan pendidikan yang saya sempat saksikan masih berlangsung yaitu Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA). Lokasinya berseberangan dengan Masjid Pekon Pasar Pulau Pisang. Oh ya, TPA ini juga menjadi satu dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anggrek. Usai shalat Maghrib, dari kegiatan di TPA itu terdengar suasana anak-anak belajar mengaji bacaan surat-surat pendek Al Qur'an.

Alhasil, niatnya pingin jalan-jalan, senang-senang di Pulau Pisang tapi begitu pulang dari sana, saya malah enggak bisa tenang. Mikirin anak-anak di Pulau Pisang yang terancam enggak bisa melanjutkan sekolah ke SMA. 

Kalaupun harus merantau dan indekos, syukur seandainya bisa dilakoni dengan benar. Artinya sekolah benar, belajar benar, dan lulus dengan benar. Tidak terpengaruh hedonisme kota tempat mereka merantau.

Prioritas pembangunan SDM, tapi coba tengok, tidak ada sekolah SMA di Pulau Pisang. (Ilustrasi: liputan6.com)
Prioritas pembangunan SDM, tapi coba tengok, tidak ada sekolah SMA di Pulau Pisang. (Ilustrasi: liputan6.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun