Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tuhan Titipkan Sorgum lewat Tangan Maria Loretha

4 Juli 2018   11:50 Diperbarui: 5 Juli 2018   10:55 4254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Loretha di lahan perkebunan sorgum yang berlokasi di Dusun Likotudeng, Desa Kawalelo, Kec Demon Pagong, Kab Flores Timur, NTT. (Foto: Gapey Sandy)

"Likotuden ini dusun yang paling ujung Selatan dari Kabupaten Flores Timur. Bahkan di Google Maps saja nihil pencarian. Sinyal handphone juga tidak semua ada di setiap area. Meskipun pada beberapa spot, sinyal handphone cukup kuat," ujar Mama Tata menggambarkan betapa pelosoknya Desa Likotuden ini.

Dari hamparan lahan sorgum yang kami sambangi, Selat Solor di Laut Flores nampak membiru dengan ombak yang tenang. Sementara di seberang nampak Pulau Ile Mandiri, Pulau Adonara, Pulau Lembata, dan Pulau Solor yang kelihatan lebih memanjang.

Bandingkan saja sendiri. Keren mana coba? (Sumber: Pesona Nusantara edisi Februari 2018/Badan Litbang Pertanian)
Bandingkan saja sendiri. Keren mana coba? (Sumber: Pesona Nusantara edisi Februari 2018/Badan Litbang Pertanian)
Berfoto di lahan kebun sorgum yang kering dan bebatuan di Dusun Likotuden. (Foto: Gapey Sandy)
Berfoto di lahan kebun sorgum yang kering dan bebatuan di Dusun Likotuden. (Foto: Gapey Sandy)
Sebenarnya, bukan di Likotuden saja Mama Tata menggalakkan penanaman sorgum. Karena, sejak 2004 lalu, ia bersama suami dan lima anaknya sudah memulai hal yang sama di Desa Pajinian, Kec Adonara Barat, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Pemicunya waktu itu sepele sekali. Suatu hari, Mama Tata disuguhkan santapan sepiring sorgum yang lengkap diberi parutan kelapa oleh tetangganya, Maria Helen.

Tak bisa bohong, Mama Tata langsung kepincut hati dan lidahnya dengan rasa sorgum yang mak nyus. Sejak itulah, ia bertekad mencari benih sorgum, sekaligus rela berpeluh-bermandi keringat serta berkalang tanah supaya bisa bercocok tanam sorgum di kebun miliknya. 

Pencarian Mama Tata memperoleh benih sorgum akhirnya berhasil. Ia mendapatkan benih sorgum pertamanya di Desa Nobo, Kec Ilebura. Keseriusannya menanam sorgum baru dilakukan pada 2007, sesudah mencari dan menemukan beberapa varietas benih sorgum.

Selain bertani sorgum dan komoditas lainnya, Mama Tata saat ini menjadi semakin super sibuk karena banyak melakukan pendampingan penanaman sorgum kemana-mana. Istri dari Jeremias D. Letor dan ibu dari lima anak ini bahkan sudah punya puluhan kelompok tani yang tersebar di 8 kabupaten, seperti di Flores Timur, Ende, Sikka, Nagekeo, Manggarai Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Lembata. Luar biasa!

Berfoto (bukan) Prewed di ladang sorgum, Oom Aryo dan Tante Ridha. (Foto: Gapey Sandy)
Berfoto (bukan) Prewed di ladang sorgum, Oom Aryo dan Tante Ridha. (Foto: Gapey Sandy)
Saatnya untuk semakin membangkitkan kembali keemasan sorgum. Sorgum tumbuh subut di lahan kering dan bebatuan. (Foto: Gapey Sandy)
Saatnya untuk semakin membangkitkan kembali keemasan sorgum. Sorgum tumbuh subut di lahan kering dan bebatuan. (Foto: Gapey Sandy)
o o o O o o o

Berikut ini wawancara saya dengan Mama Tata alias Maria Loretha, sang "Mama Sorgum" di kediamannya di Dusun Likotudeng, Desa Kawalelo, Kec Demon Pagong, Kab Flores Timur, NTT, pada 30 Juni 2018 kemarin:

Ada berapa varietas sorgum di sini?

Untuk di Likotuden ada 6 varietas sorgum yang kita kembangkan, yaitu Kwali, Super-1 dan Okin. Ada juga Numbu, Wolo dan Waiotan, yang nampaknya kurang diminati oleh masyarakat sekitar. Karena, pohonnya tinggi sekali lebih dari 2,5 -- 7 meter. Terutama varietas Wolo yang merupakan benih sorgum lokal, umurnya sangat dalam, artinya baru bisa dipanen sekitar kurang lebih 6 bulan. 

Adapun varietas yang lainnya, terutama Kwali, lebih disukai karena umur genjah, sekitar 3 bulan panen dan tinggi pohonnya hanya 1,2 -- 1,5 meter.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun