Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lestarikan Bekas Pabrik Indarung Sebagai Pusaka Industri

4 April 2016   13:39 Diperbarui: 5 April 2016   17:29 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bergaya Meneer dan Noni Belanda di lokasi bekas Pabrik Semen Padang Indarung I. (Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="Pengunjung berbusana ala Noni ‘Londo’ di bekas pabrik Indarung I. (Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]Eh asal tahu saja, justru dengan kondisi bekas pabrik semen yang ‘mengenaskan’ itu, produser film serial James Bond 007 kabarnya telah berhasrat untuk mempertimbangkan bekas pabrik yang sarat besi tua ini sebagai salah satu lokasi shooting aksi laganya. Wuidihhh... kebayang, Mister James Bond duel baku pistol dengan sang lawan. Mereka saling mindik-mindik, merunduk, dan berlarian sambil menembak … darr … derr … dorr … di antara rangka besi-besi tua bekas pabrik semen ini. Keren! Semoga saja adegan fiksi heroik sang agen rahasia 007 asal Inggris ini terwujud.

Andai shooting film James Bond di bekas pabrik semen Indarung I ini terlaksana, sungguh sebuah hal yang menggembirakan. Mengapa? Bekas pabrik semen ini akan terkenal ke seantero jagat. Perhatian orang akan banyak tumpah ke sini. Sehingga, rencana untuk menjadikan bekas pabrik semen Indarung I sebagai ‘Industrial Heritage’ atau Pusaka Industri pertama di Indonesia, akan semakin mulus jadi kenyataan.

Wacana untuk menyulap bekas pabrik semen Indarung I menjadi Industrial Heritage sudah dimulai sejak 2009. Waktu itu, 128 arsitek yang tergabung dalam MAAN atau Modern Asian Architecture Network, menyumbangkan ide untuk menggarap Indarung I sebagai museum semen pertama di Asia. Wuiiihhhh, kece..!

Sejumlah konsep yang ditawarkan misalnya menjadikan bekas pabrik semen bersejarah ini sebagai taman sejarah, mengembangkan sisa-sisa bangunannya menjadi fungsi-fungsinya masa lalu, menata ulang landscape sesuai dengan asas heritage pusaka peninggalan sejarah masa lalu.

Apapun ide yang disampaikan, kiranya lebih berharga ketimbang sempat ada harapan untuk menjual semua rangka besi-besi dan baja tua bekas pabrik Indarung I ini ke pihak "pemulung". Haddeeeuuuhhhhh... jangan sampai ide kayak begini nongol lagi yak.

[caption caption="Lokasi Indarung yang berada di ketinggian. Tak aneh bila dari Bukit Indarung dapat melihat garis Pantai Padang. (Sumber: MAAN, 2009)"]

[/caption]Workshop berikutnya yang juga menggagas Indarung I sebagai Industrial Heritage digelar pada tahun lalu. Pakar heritage dan arsitek dari dalam dan luar negeri kembali dihadirkan. Di antaranya Evert Verhagen, pakar heritage asal Belanda. Ia juga penasehat untuk Street Art Museum St Petersburg Rusia, penasehat untuk pengelolaan taman Moskow Oblast, manajer dan penasehat untuk Olimpic Sport Axis Amsterdam South, dan Manajer proyek untuk Noorderpark di Amsterdam.

“Pabrik Indarung I sangat eksotis. Pabriknya berkesan tua, tempatnya berada di ketinggian, dan pemandangannya sangat bagus. Di Indarung I bangunannya tidak hanya satu. Berbeda dengan situs-situs bersejarah lainnya yang hanya memiliki satu bangunan. Bangunannya I masih utuh, ada gudang batu api, workshop, tempat dansa bule-bule di masa lalu, tunnel bawah tanah, penjara dan bangunan lainnya. Ini benar-benar pabrik yang bagus, karena semua equipment-nya masih utuh dan masih ada yang digunakan,” tutur Evert.

Evert menambahkan, sebagai bangunan bersejarah, Indarung I bisa menjadi mesin pencetak uang bagi PT Semen Padang dengan menjadikannya sarana pendidikan, penelitian dan kawasan konservasi.

[caption caption="Peta lokasi bekas Pabrik Semen Padang Indarung I. (Sumber: MAAN Design Workshop, 2009)"]

[/caption]Pakar lain, Hasti Tarekat menandaskan hal senada. Menurut Founder Heritage Hands On, Expertise and Entrepreneurship. Ia juga Project Leader of several shared heritage projects antara Indonesia dan Belanda, Board of Directors Indonesia Heritage Trust in the Netherlands (2005-sekarang) ini, aset Indarung I sangat berharga dan bernilai ekonomi tinggi. Karena itu, dalam pengembangan Indarung I sebagai Industrial Heritage sejatinya jangan dilihat sebagai cost center tapi camkan sebagai profit center.

“Yang namanya heritage itu tidak harus jadi museum. Pelestarian pusaka industri boleh ditambah. Melestarikan pusaka industri tidak semata-mata karena nilai arsitekturnya, atau menjadikannya sebagai taman wisata hanya untuk turis (commemorative values) saja. Tapi, berpotensi juga untuk menjadi fasilitas kehidupan modern yang unik seperti hunian, kantor, dan sarana umum. Present day values, memungkinkan penambahan elemen baru dan adaptasi yang cocok untuk memenuhi tuntutan masa kini dan desain kontemporer yang sensitif bisa menjadi nilai tambah serta membuka peluang baru,” kata Hasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun