Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Risers Bercanda dengan Ikan di Pulau Derawan #3

14 Januari 2016   04:19 Diperbarui: 21 Januari 2016   14:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu jam perjalanan pertama, pemandangan yang masih bisa disaksikan adalah perumahan dan perkampunan nelayan di pinggir laut. Mereka menambatkan perahu di perairan depan rumahnya. Setelah itu perkampungan nelayan semakin jarang terlihat. Yang ada hanyalah pepohonan mangrove yang lebat menghijau, dan sesekali terlihat sekumpulan burung Bangau sedang bercengkerama di atas sebatang pohon tua. Beberapa diantaranya terbang lagi mencari ikan dan udang kecil untuk disantap.

Ketika pada sisi kanan dan kiri kapal sudah sama sekali jauh dari daratan, mulailah kehidupan di atas laut semakin nampak. Ada banyak bagang milik para nelayan. Selain itu, ada sejumlah speedboat yang kelihatan melaju kencang menuju arah balik dari gugusan kepulauan Derawan.

Akhirnya tiba juga speedboat yang kami tumpangi di Pulau Derawan. Pemandangan yang mula-mula dapat disaksikan adalah barisan resort yang berada di atas laut dan saling terhubung dengan jembatan kayu. Nakhoda pun mulai merendahkan akselerasi mesin perahunya, suara yang ditimbulkan menjadi seolah tanpa suara. “Ini sebenarnya mesin tetap hidup, tapi pelan, karena kita sudah segera bersandar,” jelas nakhoda berusia separuh baya dan yang sering mengemudikan perahunya sambil memegang handphone ini.

Kapal pun bertambat di dermaga Derawan Dive Resort. Para risers bergegas menaiki jembatan kayu untuk menuju ke pemondokan atau tempat menginap masing-masing. Enggak usah repot bawa tas, karena petugas speedboat dan resort segera sigap mengangkut tas-tas bawaan para risers dengan menggunakan gerobak dorong. By the way, tiap satu tim risers memperoleh satu pemondokan yang didalamnya terdapat tiga ranjang tempat tidur, ada fasilitas mandi shower air panas dan dingin, tanpa fasilitas televisi.

Usai makan siang, para risers diminta untuk melakukan sejumlah adegan demi pengambilan foto bersama. Foto dengan menggunakan drone ini cukup atraktif, karena para risers seolah sedang dikuntit drone, sampai ke bibir pantai dan menunjukkan kegembiraan suka cita bermain air. Kelar urusan pemotretan dengan drone, para risers lansung diajak untuk snorkeling, yang lokasinya tak jauh dari tempat speedboat yang kami tumpangi ditambatkan.

Pulau Derawan memiliki luas 44,6 hektar dan terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Maratua, Biduk-Biduk, dan Berau. Di pulau ini terkenal dengan ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yakni terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau. Tapi, jangan sembarangan berbuat di Pulau Derawan ini, karena ada hewan laut yang dilindungi, antara lain Penyu Hijau dan Penyu Sisik.

* * * * *

Di dermaga yang sudah ditetapkan sebagai spot snorkeling, para risers kemudian mempersiapkan diri dengan pirantinya, mulai dari rompi pelampung berwarna oranye, masker lengkap dengan alat bernafas, juga sepatu katak. Satu per satu para risers mulai turun ke laut dengan menuruni anak tangga dari kayu terlebih dahulu. Awalnya, saya sendiri memilih untuk tidak mempergunakan pelampung, tapi lama kelamaan, karena aktivitas memotret dan memvideokan banyak sekali ikan-ikan di perairan semakin membuat kerepotan, saya pun “menyerah” dan membutuhkan pakai pelampung.

Ketika snorkeling, beraneka jenis ikan saling berkejaran dan berliukan di depan mata. Ikan yang bergaris-garis hitam pada bagian tubuhnya termasuk yang paling banyak jumlahnya. Mereka juga jinak dan tidak takut dengan kehadiran manusia. Mungkin, para ikan juga tahu, para risers itu semuanya sangat mulia dan baik sekali hatinya … hahahahaaa. Sehingga buat para ikan, jelas tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Jujur, saya sendiri pernah merasakan bagaimana ‘bercanda’ dengan ikan-ikan seperti itu juga di Pulau Sepa, salah satu pulau yang ada di gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta. Yang saya masih ingat, waktu itu, di Pulau Sepa ukuran ikannya masih kecil-kecil, sebesar jempol dan telapak tangan saja. Biarpun warna dan jenis ikannya sama dengan yang ada di Pulau Derawan, tapi dari segi ukuran sangat berbeda.

Tim Risers 5 sempat berfoto bareng ketika snorkeling didalam air. Sang koordinator, Satto Raji, risers asal Jakarta, sempat asyik melakukan selfie ketika rombongan ikan datang. Kiatnya? Jangan ragu membawa cuilan panganan kering untuk disebar didalam air, sehingga niscaya segerombolan ikan akan datang dari arah mana saja. Pada saat itulah best moment untuk  mengabadikan melalui kamera maupun video, sekumpulan ikan yang menawan. Sementara itu, risers asal Surbaya, Arif Khunaifi, juga sibuk membuat rekaman suasana video bawah laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun