Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuldon Sariawan, Herbal Indonesia untuk Dunia

23 Mei 2014   14:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyoto menambahkan, mulai dari beraneka bahan-bahan baku dimasukkan untuk diproses sampai menjadi tablet, semuanya tidak akan lagi bersentuhan dengan tangan. "Inilah yang dinamakan proses Closed System, proses yang dilakukan secara tertutup, demi menjamin higienis, keamanan, kebersihan, kualitas, mutu produk, dan sebagainya," jelas pengusaha yang pernah memimpin Deltomed meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) bersama Kabupaten Sukoharjo dalam acara minum jamu massal dengan menghadirkan 15.040 orang.

[caption id="attachment_337808" align="aligncenter" width="475" caption="Atas, dari kiri ke kanan: Kelompok Tubagus Encep & Ngesti Setyo Moerni dan kawan-kawan sibuk menyelesaikan permainan menghibur yang edukatif. Kompasianer Dzulfikar Alala peraih golden ticket. Bawah, kiri ke kanan: Kelompok Rahab Ganendra & Syaifuddin Sayuti juga sibuk memilih formula herbal Kuldon Sariawan. Salam Victory & Cheers dari Veve Adeline untuk yang membidik posenya. (Foto: Gapey Sandy)"]

14008045551705369834
14008045551705369834
[/caption]

Acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan kali ini memang semakin sumringah, lantaran menghadirkan Master of Ceremony yang cukup lincah yaitu Veve Adeline. Announcer Radio GenFM Jakarta yang berkulit kuning langsat, berambut pendek, bertubuh sintal dengan lisptick tebal memerah ini memang super heboh dalam mensukseskan setiap tahapan rundown acara. Termasuk, ketika Veve memandu sessi tanya-jawab, memandu games antar kelompok peserta Nangkring Bareng, hingga mengumumkan pemenang lomba live tweet terbanyak yang jatuh kepada Kompasianer pemilik akun Dzulfikar Alala yang menerima ganjaran berupa satu golden ticket pp Solo City Tour dan mengunjungi Deltomed Factory di Wonogiri, Jawa Tengah.

Membanggakan, Herbal Indonesia Untuk Dunia

Usai acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan ini tuntas, penulis berkesempatan melakukan wawancara singkat eksklusif dengan Nyoto Wardoyo, Presiden Direktur PT Deltomed Laboratories, dan tercatat juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah. Nampak jelas, optimisme Nyoto dalam menatap masa depan industri herbal nasional.

"Saya optimis, industri herbal Indonesia akan lebih maju. Alasannya, pertama, tingkat edukasi masyarakat Indonesia semakin tinggi, sehingga memiliki banyak alternatif untuk melakukan penyembuhan diri dan dalam rangka menjaga kesehatannya. Percayalah, industri jamu tidak pernah ada surutnya sejak zaman nenek moyang kita dulu, malah justru akan semakin maju. Alasan kedua, ekonomi masyarakat kelas menengah Indonesia semakin meningkat, sehingga selain mereka membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok, tapi juga mereka spend money untuk menjaga kesehatan dan kesembuhannya dari gangguan penyakit. Dan, yang sangat menjadi pilihan mereka juga adalah obat herbal," bebernya.

[caption id="attachment_337809" align="aligncenter" width="491" caption="NANGKRING BARENG YANG SERU DAN PENUH GAIRAH. Foto bersama, peserta, panitia, narasumber dan pemandu acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan. (Foto: Gapey Sandy)"]

14008047771944287622
14008047771944287622
[/caption]

Kemajuan industri herbal Indonesia berimplikasi pula pada menguatnya ekonomi kerakyatan bangsa ini. "Dengan herbal Indonesia yang lebih maju, maka dapat menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Karena, begitu industri herbal Indonesia maju, maka jelas membutuhkan bahan baku. Kebutuhan bahan-bahan baku ini dipasok oleh pertanian lokal, melalui konsep petani binaan. Sebagai contoh saja, Deltomed menggunakan jahe sebanyak 1000 ton per tahun dalam bentuk kering. Kalau dalam kondisi basah, maka penggunaan jahe tersebut mencapai 7000 ton per tahun. Jelas sekali, bahwa industri herbal kita ini sudah terbukti turut membangkitkan ekonomi kerakyatan," jelas Nyoto.

Sebetulnya, tukas Nyoto, Pemerintah saat ini sudah mulai bagus keberpihakannya, juga sudah mulai aware dengan industri herbal nasional. "Tapi ke depannya, kita berharap untuk membangkitkan industri herbal dalam negeri ini, perlu sinergi bersama antara pertanian, perekonomian, kesehatan, dan sebagainya. Jangan berjalan sendiri-sendiri dalam memajukan industri herbal ini. Ayo sinergi! Untuk itu, kita perlu menerapkan model ABG yang saling bersinergi. ABG itu adalah Akademisi, Businessman, dan Government. Kalau model ABG ini menjadi satu, saya yakin, pertumbuhan industri herbal Indonesia akan lebih luar biasa lagi. Saat ini, semua model ABG sudah mulai, tapi memang masih perlu sinergi lebih erat lagi," serunya sembari menyatakan, bahwa posisi Deltomed yang selalu melakukan improve, research, dan optimis akan semakin menjadi perusahaan herbal yang skalanya lebih besar lagi.

[caption id="attachment_337810" align="aligncenter" width="614" caption="PABRIK DELTOMED & HERBAL KULDON SARIAWAN. Wisata Edukasi ke Pabrik Deltomed? Eike ngikuuuttttt .... dwoooong brooooo, xixixixiii. (Foto: deltomed.com)"]

14008048562089538386
14008048562089538386
[/caption]

"Kita akan terus menggandeng para periset dari dunia pendidikan, serta menerapkan teknologi produksi terkini yang modern, untuk senantiasa menjamin kualitas produk. Deltomed memang selalu aware terhadap quality, tidak hanya kualitas bahan baku, proses produksi, SDM, dan semuanya," jelas Nyoto sembari menyebut sejumlah negara sebagai pasar ekspor Deltomed. "Pasar ekspor Deltomed terbesar adalah Hongkong dan Arab Saudi. Karena dari Hongkong bisa merambah kemana-mana, begitu pula dari Arab Saudi pun juga bisa lebih luas lagi kemana-mana. Pasar ekspor lain adalah ke Brunei Darussalam, Amerika Serikat, Malaysia, dan masih banyak lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun