Mohon tunggu...
Ganjar Noor
Ganjar Noor Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai penulis lagu & pemusik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nak, Lihatlah..

23 Mei 2018   04:41 Diperbarui: 27 Juli 2018   02:30 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nak, lihatlah... kenapa mereka bertikai, berdebat, hingga tampak tak ada yg berbesar hati mau mengaku salah dan kalah.. kedua-duanya merasa benar dan kudu menang, kadang sudah tidak perduli dengan cara  dan etika yang ditempuh, apakah itu curang, dengan tekanan dan kekerasan.. saling tuduh, bahkan saling fitnah.. tampak kejam.. padahal kita saudara, sekampung, setanah, seair, sekota, senegara.. kenapa ?! kita sama-sama bertanya.. ??! 

segitunya berebut kebenaran yg mereka anggap benar, berebut kekuasaan, berebut tahta untuk berjaya, berebut kekayaan yg jelas-jelas fana, berebut nama besar, atau berebut apa, ya ?! seolah-olah nilai-nilai pancasila dan dasar-dasar hukum yg berlaku dikesapingkan atau tidak diperlukan lagi.. dimana tenggang rasa, cinta, kasih sesama, menjadi barang yg langka, dan orang-orang tertentu saja yg menjadikan itu sebagai pedoman prilakunya.. atau kita belum cukup dewasa berdemokrasi ?! nggak, juga.. !! 

Mereka mengaku sudah dewasa berdemokrasi, mereka mengaku pada pintar dan cerdas, nak.. 

tapi.. !! tapi tidak penting.. pertanyaan kita yg selalu mengganggu pikiran, tak akan pernah bisa merubah keadaan.. jangankan kita orang-orang biasa, tokoh agamapun, tokoh politikpun, sudah terjebak pada dimensi pertikaian-pertikaian akhirnya.. pertikaian-pertikaian itu meluas ke para suporternya, yg kadang membela abis-abisan, lebai-lebaian mengekspresikannya..

Nak, lupakan dulu sejenak tentang pertikaian orang.. kita memulai saja untuk belajar menghargai perbedaan, menghargai pilihan orang, jangan paksakan kehendakmu, bisa jadi apa yg menurutmu benar, belum tentu buat orang lain, begitupun yg menurut orang baik, belum tentu baik buatmu.. biarpun orang-orang begitu, tapi kita begini saja.. bisa jadi itu pertikaian musiman saja, saat berkepentingan di wilayah politik, karena politikpun tentu penting sebagai mesin cetak para politisi, politisi yg benar-benar bijak, bukan juga berpihak-pihak.. karena kalau sudah menjadi pemimpin, kalian milik semua..

semoga kelak dewasa, kamu cepat menjadi pemimpin.. dan jadi pemimpin itu berat.. kamu harus bijak.. dan kamu pasti tahu, bijak itu tidak mudah.. bijak pasti dirongrong, apalagi tidak bijak.. selalu saja ada yang ingin memakar.. sudah menjadi hukum barangkali.. tapi kamu berkewajiban menegakkan sifat 'bijak'..  bahwa bijak tidak terkalahkan oleh sifar makar... bijak bukan sekedar kata-kata, tapi menyangkut prilaku, perasaan, keputusan, pengetahuan, intelegensi, seni, dll. segera kamu menemukannya, anakku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun