Mohon tunggu...
Ganita Ridwan
Ganita Ridwan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pembuatan Dinding Penahan Tanah (Talud) Tebing

10 Desember 2018   23:07 Diperbarui: 11 Desember 2018   11:01 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kota Semarang adalah ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang juga merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung yang memiliki jumlah penduduk cukup besar yaitu 1,658,552 jiwa (berdasarakan dispendukcapil.semarangkota.go.id). 

Melihat hal tersebut, maka persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang fatal dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. 

Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang sulit untuk diatasi. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ayat (3), yang dimaksud dengan "fasilitas pelayananan perkotaan" meliputi fasilitas sosial dan fasilitas umum antara lain jalan, jembatan penerangan jalan umum, rumah ibadah, fasilitas olah raga, dan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai permukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarakat di perkotaan, misalnya dinding penahan tanah (talud). Dinding penahan tanah (talud) adalah bangunan yang berguna untuk memperbesar tingkat kestabilan tanah.

Talud yang berada di RW III, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang berada pada kondisi yang setengah menggantung tentu saja cukup mengkhawatirkan. Hal ini jelas sangat mengkhawatirkan ketika hujan dengan intensitas cukup tinggi masih terus mengguyur padahal fondasi talud di RW III, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang terdiri dari tanah, sampah, dan tanaman yang menopang. Bukan hanya itu, karena keadaan rumah yang berada disana tidaklah normal, atas kondisi ini dikhawatirkan jika rumah mereka bisa saja longsor sewaktu-waktu.

Melihat kondisi tersebut, maka beberapa mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata melakukan Service Learning "Pembuatan Dinding Penahan Tanah (Talud) Tebing di RW III, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang".

Atas dasar banyaknya keluhan warga mengenai hal ini, maka laporan tersebut telah diserahkan kepada pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Kamis, 22 November 2018 dan mulai disurvei tahun depan. Harapannya, semoga bisa segera terealisasi pembuatan dinding penahan tanah (talud) tebing tersebut agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada warga yang mendiaminya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun