Mohon tunggu...
Gani Dharma
Gani Dharma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Psychology First Aid (2) : Take An Action

3 Oktober 2015   14:22 Diperbarui: 3 Oktober 2015   17:04 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UNDERSTANDING PSYCHOLOGY FIRST AID

Tidak ada satupun individu yang dapat memprediksi bencana alam maupun bencana sosial, salah satu tindak preventif (pencegahan) yang dapat dilakukan oleh seseorang adalah melatih tindak refleks kita dalam memberikan respon yang tepat, dan memahami situasi lingkungan alam dan sosialnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu bencana alam maupun bencana sosial yang berskala besar dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan terjadinya kerusakan infrastruktur, untuk mengurangi jumlah korban jiwa kita hanya dapat memberikan bantuan kepada orang disekitar kita agar dapat survive pada saat bencana terjadi hingga dikemudian hari saat bencana sudah berlalu. dalam hal ini PFA merupakan salah satu tindakan yang dapat kita berikan pada saat situasi krisis terjadi yang mampu membantu penyintas agar survive dari ancaman fisik maupun psikis. maka dari itu sebelum memberikan tindakan kita harus memahami terlebih dahulu apa itu Psychological First Aid.

Meninjau dari Sphere (2011) dan IASC (2007) dalam Psychological First Aid : Guide for Field Workers yang disusun oleh WHO (2011) menjelaskan bahwa PFA merupakan perawatan dasar yang bersifat praktis, suportif, dan humanis untuk sesama manusia yang menderita dan mungkin membutuhkan pertolongan dengan segera setelah terjadinya bencana atau kecelakaan.

Sedangkan menurut Hobfoll, et al. (2007) dan Bison & Lewis (2009) PFA adalah pertolongan psikologis pertama kepada korban bencana yang memberikan efek pulih jangka panjang yang menciptakan kondisi yang nyaman, aman, dan penuh harapan.

Dari penjelasan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa PFA merupakan pertolongan pertama yang bersifat praktis, supportif, dan humanis yang diberikan kepada individu yang dapat memberikan efek pulih jangka panjang (Resiliensi).

PFA FOCUS ON AND IS NOT

berikut hal - hal yang dapat dilakukan dengan PFA (WHO, 2011) :

1.) Menyediakan perawatan praktis dan dukungan yang bersifat tidak memaksa, 2.) pengenalan dan pemenuhan kebutuhan dasar beserta membantu seseorang untuk memenuhinya, 3.) mendengarkan apa yang mereka ceritakan tetapi tidak memaksa untuk berbicara, 5.) membantu seseorang untuk medapatkan informasi, pelayanan, dan bantuan sosial, 6.) melindungi korban dari hal - hal yang membahayakan.

mengenai penjelasan lebih lanjut PFA BUKAN sesuatu pendekatan yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli profesional atau praktisi kesehatan mental, tetapi juga dapat dilakukan oleh masyarakat yang bertugas dalam saat tanggap darurat, dan juga PFA bukan berupa konseling, tanya jawab, debriefing, atau diskusi psikologis untuk menganalisa apa yang terjadi pada diri korban.

THE PURPOSE OF PFA

dengan memberikan tindakan PFA kepada para penyintas diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari pengalaman traumatis, memberikan penguatan pada fungsi adaptif jangka pendek dan jangka panjang, membuat kondisi mental penyintas lebih tenang, merasa nyaman, dan aman, serta membantu membuat hubungan antara penyintas dengan dukungan sosial, fisik, dan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun