Luka bakar dapat disebabkan oleh zat kimia, suhu dan listrik. Terkena api secara langsung merupakan penyebab luka bakar tersering. Hal ini juga bisa dipicu atau bertambah parah bila terkena zat yang mudah terbakar seperti bensin maupun cairan dari tabung pemantik api. Sekitar 60% luka bakar yang terjadi pada anak disebabkan oleh air panas pada kecelakaan rumah tangga. Korban yang terkena luka bakar cukup rentan mengalami infeksi.
Menurut data dari WHO Global Burden Disease pada tahun 2017, jumlah orang yang meninggal akibat luka bakar mencapai 180,000 jiwa dengan 54,000 jiwa diantaranya masih berusia kurang dari 20 tahun. Jumlah pasien yang meninggal didominasi dari negara-negara berkembang dan rumah merupakan lokasi tersering terjadinya luka bakar.
Tatalaksana awal pada luka bakar adalah dengan cara mengalirkan air ke daerah yang terkena luka bakar selama kurang lebih 20 menit. Lepaskan pakaian atau perhiasan yang menempel. Namun, jika ada pakaian yang menempel pada daerah sekitar luka bakar jangan dipaksa untuk melepasnya. Gunakan gunting untuk memisahkan pakaian yang tidak menempel dengan luka bakar. Kemudian, Tutup luka bakar menggunakan penutup luka steril. Rujuk korban ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Madu mempunyai banyak manfaat bagi tubuh salah satunya adalah bagi penyembuhan luka. Â
Madu dapat menurunkan resiko terjadinya infeksi, mempunyai sifat anti radang, mempercepat proses penyembuhan dan jaringan parut dari luka bakar yang terbentuk lebih baik dibandingkan dengan penggunaan silver sulfadiazine dalam menatalaksana luka bakar ringan. Â Namun, penelitian lebih lanjut dibutuhkan dengan jumlah sampel yang lebih besar. Konsultasikan penggunaannya dengan dokter anda sebelum digunakan.
