Mohon tunggu...
Ahmad Alfan
Ahmad Alfan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Film

Mantan Karyawan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Karena Tolak Angin, 5 KM Menjadi 92 KM

21 Juli 2018   15:17 Diperbarui: 21 Juli 2018   15:16 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika kita mempunyai satu rencana yang berhubungan dengan acara silaturrahmi  keluarga besar kita, yang akhirnya tidak bisa terlaksana, apa yang akan kita rasakan? Padahal semua sudah kita susun dan jadwalkan rencana tersebut dengan baik, namun kondisi fisik tiba-tiba kurang fit. Pastinya sedih. 

Dan menyesalkan bagaimana hal itu bisa terjadi. Itulah yang pernah saya alami. Tetapi untungnya pada detik-detik terakhir, hal ajaib itu terjadi. Rencana yang sebelumnya dibayang-bayangi tidak bisa terlaksana, akhirnya terlaksana juga. Itu karena aku minum Tolak Angin Sido Muncul.

Apa yang dimaksud dari 5 menjadi 92 km? Bagaimana ceritanya?

Begini ceritanya.

Adalah kebiasaan saya, jika isteri mau pergi ke kampung halamannya di Kudus untuk bersilaturahmi ke orang tua, sebisa mungkin saya harus menyertainya. Maklum isteri saya, sejak gadis selama kurang lebih lima tahun menjalani  pendidikan di pesantren daerah saya, tidak pernah pergi maupun pulang sendirian, selalu diantar jemput oleh orang tuanya. 

Ditambah saya juga orangnya tidak bisa untuk membiarkannya pergi sendirian, selagi saya masih sehat dan tidak ada halangan maka saya harus menyertainya. Rumah mertua saya itu berada di sebuah kelurahan kecamatan Kota Kudus.

 Pernah suatu ketika iseng-iseng ingin mengetahui berapa sih jarak sebenarnya dari rumah kami ke rumah orang tua di Kudus? Saya catat angka km yang ada di speedometer sebelum berangkat, dan ketika sesampainya di rumah mertua, saya lihat lagi angka di speedometer. Angka yang tertera saya kurangi dengan angka yang telah saya catat sebelum berangkat tadi, menyisakan angka 92. Jadi jarak rumah tempat tinggal kami dengan rumah orang tua di Kudus 92 km.

Pada hari itulah, saat yang dinantikan dan telah direncanakan sejak beberapa bulan sebelumnya tiba. Tapi memang benar. Manusia itu bisanya hanya berencana. Dan semua rencana belum tentu bisa terwujud. Keinginan untuk menemani isteri mengunjungi orang tua di Kudus terancam gagal, pasalnya adalah fisik saya yang kurang sehat. 

Dari sore hari, badan saya agak meriang. Suhu badan agak panas, sakit kepala, dan batuk-batuk. Sangat beresiko jika memaksakan diri naik motor sejauh 92 km. Padahal sore sebelumnya sudah minum obat, namun tak kunjung mereda.  

"Naik bus saja ya buk, saya nggak bisa ngantar sampai Kudus" Begitu saya bilang kepada isteriku.

"Saya antar saja sampai ke jalur pantura" kataku lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun