Banyak sekali yang kecewa atas hasil yang diperoleh tim Argentina di piala dunia Rusia 2018 kali ini. Mau bagaimana lagi, kini nasibnya benar-benar sudah berada di ujung tanduk. Setelah kemarin dikalahkan oleh Kroasia dengan angka telak 3 ; 0, di Nizhny Novgorod Stadium, Nizhny Novgorod. Jika dewa keberuntungan masih memihak Argentina, kesempatan untuk tetap melaju ke babak selanjutnya itu masih ada. Belum sepenuhnya gagal sih.
Penampilan timnas Argentina ini sungguh menyakitkan bagi para penggemarnya. Kegagalan beruntun yang dialami oleh tim Tango ini bahkan kabarnya sudah memakan korban nyawa seorang pemuda India yang bernama Dinu Alex (30 th), dengan melakukan terjun bebas dari sebuah jembatan, tak lama setelah tim kesayangannya dikalahkan oleh Kroasia.Â
Sama dengan Dinu Alex, Argentina adalah tim favorit saya dari dulu, sejak jamannya Mario Kempes, Maradona dan kini Lionel Messi. Yang membedakannya adalah saya masih ingin menonton penampilan terbaiknya dan bisa berjaya di piala dunia empat tahun lagi.
Kegagalan-kegagalan Argentina di langkah awal piala dunia ini mungkin saja sudah dirasakan oleh Lionel Messi, sebelum pertandingan dimulai. Kegagalan Argentina adalah kegagalan Lionel Messi.Â
Membicarakan timnas Argentina adalah membicarakan Lionel Messi. Semua beban pertandingan seakan dibebankan di atas pundaknya. Saya sampai kasihan melihat Messi. Setiap gol tercipta ke gawang Argentina, kamera selalu mengarah kepada dirinya. Seakan menampilkan reaksi Messi, jauh lebih penting dari pada menampilkan selebrasi pemain Kroasia yang baru saja berhasil menjebol gawang Argentina.Â
Sungguh terlalu .... Bahkan ada juga yang bilang, nama Lionel Messi lah yang membawa sial. Coba kalau namanya dibalik menjadi Messi Lionel, pasti ceritanya menjadi lain, paling tidak di bagian narasi pertandingannya. Ingat Argentina menjadi juara dunia ketika nama super starnya berawalan dengan huruf M, Maradona dan Mario Kempes.
Di sisa laga pertandingan babak penyisihan ini, banyak yang berharap Jorge Sampaoli mempunyai taktik baru yang bisa menyelamatkan tim Tango untuk tidak pulang kandang lebih awal, memenuhi harapan para fans fanatiknya.Â
Membutuhkan banyak masukan untuk menggapai hasil yang terbaik. Saya sangat tertarik sekali dengan pendapat yang disampaikan oleh Kompasianer senior mas Susy Haryawan di kolom komentar artikel mas Hadi Santoso yang berjudul "Pantas Saja Argentina Kalah, Sebab "Rumah Mereka Sudah Ambruk" yaitu "............Coba Messi dicadangkan bisa lain kisahnya ....." Itu bisa juga untuk dicoba oleh Jorge Sampoili, mungkin di babak pertama dulu, siapa tahu membawa hasil yang mengejutkan.
Akankah Argentina masih bisa lolos ke babak selanjutnya? Kita tunggu bersama. Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.