Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Pak Erte | Preman Pengkolan (Bagian 1)

3 Juli 2019   12:17 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaltim.tribunnews.com

Kuntilanak yang panggilan akrabnya mbak Kuntil,  cuma geleng-geleng kepala sambil mendekap wajah dengan kedua telapak tangannya. 

"Aye nggak punya,  Pak Erte" Jawab mbak Kuntil sambil terisak. 

"Tuh, kan. Pegimane mau buat surat pindah.  Kalo apa-apa nggak punya. Lagian,  Lu juga mau pindah kemana? Semua pohon sudah pada ditebangin lantaran banyak dibangun pabrik. Masak iya, lu mau tinggal di pohon jambu air di pekarangan rumah gue. Coba kalo kontrakan gue nggak penuh. Pan elu bisa sewa disono..." Kata Pak Erte lagi. 

"Iya, neng!" Timbrung empok Saidah keluar dari dalem kamar dan langsung duduk di samping Pak kusir. Eh,  mbak Kuntil.

"Udah nggak usah nangis.. " Lanjut istri Pak Erte tersebut sambil menyeka air mata yang jatuh di pipinya mbak Kuntil.

"Sekarang mendingan,  neng ganti kostum aje. Nggak bosen apa pake baju warna putih melulu? Kebetulan empok masih nyimpen baju-baju jamannya empok masih singset dulu. Betul nggak, bang? " empok Saidah melihat ke arah Pak Erte yang langsung cengengesan. Hehehe... 

Tanpa berlama-lama lagi,  empok Saidah pun mengajak Kuntil masuk kamar dan  mengganti baju putihnya dengan Kebaya hijau tosca, kain batik Pekalongan dan lengkap dengan ronce melati yang menghiasi rambut Kuntil yang disanggul. 

Makanya, saat empok Saidah dan Kuntil keluar dari kamar,  Pak Erte sampe pangling dengan penampilan mbak Kuntil yang memesona.

Akhirnya,  sejak saat itulah Mbak Kuntil dan warga hidup rukun. Malah Mbak Kuntil sering mendapatkan order untuk nyinden disaat ada warga Kampung Pinggir Kali yang punya hajatan. Baik itu kawinan atau sunatan. 

Malah sejak di makeover ama empok Saidah, mbak Kuntil sering diajak selfie ama warga. Karena cuma di Kampung Pinggir Kali, ada Kuntilanak yang pake Kebaya dan ini satu-satunya yang ada di alam nyata maupun di Alam gaib. Hihihi... 

Lantas  apa penyebab Kampung Pinggir Kali mendadak serem? Ternyata, kisah ini berawal dari Romlah. Itu, lho... Janda muda yang punya bodi aduhai dan tinggal di kontrakkannya Pak Erte. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun