Mohon tunggu...
ganang nursatriaji
ganang nursatriaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten favorit mengenai kesehatan dan ekonomi. dua hal yang essential bagi kehidupan saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Omicron Belum Berakhir

7 Juli 2022   12:46 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Virus jahat yang mengacaukan perekonomian dunia dan telah merenggut banyak nyawa dalam dua tahun terakhir. Virus ini pertama kali masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 disaat banyak diantara kita masih meremehkan dampaknya. Beberapa aturan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghambat penularan, seperti social distancing, memakai masker di luar rumah, menjaga jarak minimal dua meter, dll.

Tidak cukup dengan membuat peraturan. Dibutuhkan tindakan lanjutan untuk memutus rantai penularan Covid-19, menciptakan vaksin. Negara-negara seperti China, AS, Inggris, Rusia, Israel, Thailand, dan Indonesia semuanya berlomba-lomba menciptakan vaksin yang mampu mencegah penularan varian SarsCov2. Beberapa bulan kemudian, Indonesia mulai menggunakan vaksin gratis (trial) dari beberapa negara: SinoVac, AstraZeneca, Biofarma Vaccines, Sinopharm, Moderna, Sputnik V, Janssen, Convidecia dan Pfizer. Setelah mengalami beberapa kendala terkait pelaksanaan vaksinasi, akhirnya operasi berjalan lancar sehingga terjadi tren penurunan kasus pasien Covid-19.

Tidak berhenti di situ, pada tanggal 15 Desember 2021 kemarin diumumkan bahwa varian baru SarsCov2 (Omicron) telah diperkenalkan ke Indonesia. Berdasarkan jurnal "PreProof" oleh Markus Hoffman et al. Virus ini memiliki resistensi netralisasi 1044 kali lebih kuat dibanding varian delta. Netralisasi adalah proses kerja antibodi tubuh untuk mengelilingi patogen, sehingga dapat dideteksi oleh makrofag untuk difagositosis (makan). Akibatnya, virus menjadi lebih menular dan tidak dapat dicegah. Bahkan dengan dua dosis vaksin sekaligus.

Virus omicron berasal dari benua Afrika, lebih tepatnya dari Afrika Selatan. Identifikasi kemunculannya karena peningkatan yang tidak biasa pada jumlah orang yang terinfeksi virus corona. Karena paparan mutan alami, mutasi terjadi pada virus ini yang mengubah reseptor membran selnya, mutasi protein S, mutasi kromosom 11. Semua mutasi

Ini bertujuan untuk meningkatkan serangan virus dan kekebalan yang dimilikinya. Salah satu contohnya adalah Inggris. Disebabkan oleh virus, terjadi penggandaan kasus selama dua sampai tiga hari. Sungguh mengerikan. Lalu apa tindakan kesehatan global untuk mengatasi penyebaran omicron ini?

Dahulu vaksinasi, penyuntikan beberapa antibodi, dan penggunaan cocktail jenis tertentu (Casirivimab, Imdevimab, Etesevimab, dan Bamlanivimab) dinilai ampuh untuk menangkal serangan coronavirus. Setelah terjadinya mutasi, hampir semua jenis cocktail tidak bisa digunakan sebagai obat terapi dan perlu dilakukan riset mengenai suntik antibodi untuk membuat dosis baru dalam menangkal serangan virus. 

Pada akhirnya ditemukan Sotrovimab, cocktail yang mampu mengidentifikasi spike B.1 pada permukaan sel varian omicron. Sedangkan untuk dosis baru AZ/BNT merupakan dosis injeksi heteroimmunoglobin yang dinilai ampuh 90% menangkal paparan omicron. Immunoglobin ini bekerja dengan meningkatkan terjadinya netralisasi dengan mengaktifkan protein yang sama dengan reseptor membran sel varian omicron, sehingga virus terinaktivasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun