Meski demikian menurut Suardi Saleh,  masih sejumlah kendala pengembangan komoditi ini, antara lain, petani masih terkendala benih unggul dan pasca panen.
   Sampai saat ini  baru sekira 56 persen yang menanam jagung varietas unggul dari luas lahan tanaman jagung yang ada.
  Padahal potensi lahan untuk tanaman jagung masih sangat luas. Di kabupaten Barru masih mencapai 1908 hektar. "Potensi lahan kita masih sangat terbuka," katanya.
  Karena itu pengembangan jagung ini dilakukan pola kerja sama antara kelompok tani jagung dengan  PT Benindo Perkasa Utama. Selain kerja sama juga pemerintah mengucurkan bantuan untuk pengebangan lahan jagung ini.(rusman)