Mohon tunggu...
Galuh Windy Apriliani
Galuh Windy Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Poliwangi

Mahasiswi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Ternak_2A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid 19 pada Sektor Perekonomian

5 Desember 2022   22:05 Diperbarui: 5 Desember 2022   22:09 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 atau yang biasa disebut dengan SARS C0V 2 merupakan coronavirus yang belum teridentifikasi pada manusia . Pandemi covid - 19 mewabah Indonesia pada tahun 2020. Pandemi tersebut mengakibtakn dampak yang luar biasa bagi kesehatan maupun perekonomian masyarakat. Sehingga seluruh masyarakat diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan cara 3M yaitu memakai masker,mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan menjaga jarak dengan orang untuk menghindari kontak fisik secara langsung. Dengan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuh mencegah terjadinya persebaran covid - 19.  Orang yang terinfeksi  virus corona ada yang tidak menunjukkan gejala dan merasa tetap sehat. Gejala paling umum yaitu badan demam, badan terasa cepat lelah, batuk kering yang tidak kunjung sembuh, sakit tenggorokan, diare, nyeri kepala , hidung tersumbat dan hilang penciuman dan pembauan serta adanya ruam pada kulit. Namun sering kali gejala masih diabaikan oleh masyarakat. Padahal gejala tersebut harus segera ditangani karena masa inkubasi virus in rata-rata 5-6 hari dan masa masa ikubasi terlama yaitu sekitar 14 hari. Covid 19 dapat menyerang siapa saja mulai dari usia muda sampai usia lanjut usia. Usia yang rawan terpapar virus corona yaitu orang yang berusia lanjut sekitar 60 tahun keatas dan usia tersebut memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Covid 19 tidak ditularkan melalu hewan tetapi ditularkana antar manusia memalaui cipratan air liur ,ketika bersin batuk bahkan berbicara oleh karena itu dihimbau untuk menjaga jarak suapaya tidak terjadi kontak fisik.

Dampak dari COVID 19 yaitu pada sektor perekonomian. Banyak warga yang mengalami kesulitan untuk membeli sembako untuk kebutuhan sehari-hari serta membeli obat-obatan untuk kesehatan mereka apalagi masa pandemi. Jika barang yang didapat berupa barang impor berarti harus menutup biaya produksi . Jika daya beli mayarakat tidak ada bahkan rendah maka harga barang mempengaruhi ekonomi kita yaitu dengan kenaikan harga-harga pada umumnya atau inflasi. Apa sih yang dimaksud dengan Inflasi? Inflasi merupakan keadaan dimana meningkatnya harga-harga barang secara terus menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh bebagai faktor antara lain sebagai berikut: meningkatnya konsumsi masyarakat, ketidaklancaran distribusi yang ada di pasar. Inflasi dapat juga diartikan tingkat harga yang tinggi belum tentu menunjukkan kalau itu Inflasi. Pandemi COVID 19 tidak hanya berdampak pada kesehatan dunia tetapi juga berdampak pada perekonomian dunia. Akibatnya perekonomian di Indonesia cukup terhatam dengan tingkat pengangguran yang tinggi, turunya pendapatan masyarakat , tingginya harga bahan pangan serta permintaan yang tidak stabil. Nah kondisi tersebut menyebabkan tingginya Inflasi dan terjadilah instabiltas perekonomian dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Peristiwa Inflasi sudah terjadi dalam kehidupan  seluruh masyarakat dunia sejak dahulu hingga saat ini bahwa Inflasi terjadi terjadi ketika barang mengalami kenaikan dan berlangsung secara terus menerus. Fenomena Inflasi sering dibahas oleh setiap negara karena dampak dari Inflasi sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Apa hubungan antara Inflasi, Pengangguran dan Kurva Philips ? Bahwa terdapat hubungan negatif yaitu semakin rendahnya tingkat pengangguran maka berdampak pada tingginya tingkat inflasi dan sebaliknya jika semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin rendah tingkat inflasi hal ini disebut seagai trade off antara inflasi dan pengangguran. Keduanya memiliki tujuan yang bertentangan. Inflasi dan pengangguran dalam pandangan islam . Islam tidak mengenal inflasi karena pada dasarnya uang yang digunakan yaitu dirham yang tak berfluktuasi. Adanya Inflasi  disebabkan oleh monopoli suatu barang atau suatu tenaga kerja, hal tersebut dalam islam tidak terjadi jika pasar sesuai prinsip islam. Karena di islam melarang adanya monopoli pasar dan serikat pekerja yang terlalu kuat.

Kesimpulan yaitu Inflasi dan pengangguran merupakan indikator perekonomian yang harus diperhatikan  sebab keduanya menjadi masalah utama yang harus segera dikendalikan karena akan berdampak apalagi terjadi pandemi COVID 19.   Semakin rendah tingkat pengangguran maka semakin tinggi inflasi dan sebaliknya semakin tinggi pengangguran maka semakin rendah tingkat inflasi.

Oleh sebab itu kita harus menjaga kesehatan dan tetap menjaga jarak supaya tidak terpapar virus corona serta tetap menaati protokol kesehatan yaitu dengan cara 3M.  berikut artikel tentang inflasi dalam persepektif islam semoga artikel ini bisa bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun