Mohon tunggu...
Galuh Sulistyaningtyas
Galuh Sulistyaningtyas Mohon Tunggu... Freelancer - Tyas

191910501043 S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksternalitas Wisata di Puncak, Bogor

21 Maret 2020   15:30 Diperbarui: 21 Maret 2020   15:34 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

               Sebelum membahas topik yang ada, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari eksternalitas. Menurut Rosen (1988) eksternalitas terjadi ketika aktivitas suatu satu kesatuan mempengaruhi kesejahteraan kesatuan yang lain yang di luar mekanisme pasar (non market mechanism). Tidak seperti pengaruh yang ditransmisikan melalui mekanisme harga pasar, eksternalitas dapat mempengaruhi efisiensi ekonomi. Atau secara singkat, eksternalitas dapat diartikan sebagai sesuatu kegiatan yang memiliki dampak baik atau buruk kepada pihak lain atas apa yang telah dilakukan oleh seseorang. Namun, pihak lain terseut tidak dapat memilih untuk mendapatkan dampak positif atau negative.

               Pada saat ini, perekonomian merupakan hal yang sangat vital bagi suatu negara, terutama bagi Indonesia sendiri.  Indonesia terus menerus menguatkan sektor perekonomian dengan mengambil kesempatan dari setiap potensi yang disimpan oleh setiap daerah yang ada. Negara dibantu oleh para penanam modal atau investor lokal maupun asing untuk menguatkan perekonomian Negara. Salah satu contohnya adalah penanaman modal di Puncak, Bogor.

               Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor memiliki pemandangan yang indah berupa pegunungan, kebun teh, serta memiliki cuaca yang sejuk. Dengan adanya kelebihan tersebut, maka banyak masyarakat yang memanfaatkan keadaan alamnya dengan membangun tempat wisata. Banyak investor datang ke Kawasan Puncak Bogor untuk berlomba-lomba mengais keuntungan dengan memanfaatkan keindahan alam yang telah disediakan.

               Masyarakat sekitar menyambut perubahan yang ada dengan baik, dan tentu masyarakat mendapat keuntungan dengan adanya banyak investor yang masuk dan menanamkan modal untuk membangun tempat wisata. Dikarenakan letak Kawasan Puncak Bogor terdapat tidak terlalu jauh dari ibu kota Jakarta yang notabene penuh, sesak, dan bising maka banyak masyarakat yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya dapat dengan mudah mendapat ketenangan dan pemandangan indah di Kawasan Puncak Bogor. Dengan banyaknya pengunjung yang ada, maka para penanam modal atau investor membutuhkan banyak tenaga kerja, dan berdampak masyarakat sekitar mendapat lapangan pekerjaan.

               Banyak tempat wisata yang menyajikan tema out door dengan harga cukup murah. Dengan harga tiket yang cukup murah semakin menarik perhatian masyarakat Bogor dan sekitarnya untuk datang dan berwisata ke Kawasan Puncak, Bogor. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, masyarakat sekitar pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membangun rumah makan, caf, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kuliner. Kesempatan tersebut tercipta karena banyaknya wisatawan yang datang ke tempat wisata, dan makanan adalah salah satu kebutuhan penting bagi manusia maka usaha kuliner yang ada secara tidak langsung akan ramai dan banyak diminati.

               Selain usaha kuliner, wisatawan yang berasal dari luar kota pun butuh tempat untuk menginap. Maka, masyarakat sekitar yang bekerja sama dengan penanam modal membangun penginapan berupa villa, home stay, hotel, dan lain sebagainya. Hal ini dapat tercipta juga karena rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Selain itu, banyak pula masyarakat Jakarta yang memilih menghabiskan akhir pekan mereka di Kawasan Puncak, Bogor untuk menghilangkan kepenatan dan polusi di Ibu Kota.

               Mengingat pengertian dari eksternalitas, selain adanya dampak positif tentu ada dampak negatifnya pula. Dampak negatif dari adanya perkembangan pariwisata yang ada di Kawasan Puncak, Bogor adalah pariwisata yang ada lebih dinikmati oleh pendatang dari luar. Masayarakat asli daerah tersebut tidak terlalu menikmati, terlebih lagi keuntungan dari adanya pariwisata, kuliner, dan penginapan rata-rata dimiliki oleh penanam modal atau investor. Masyarakat lokal mendapat keuntungan sangat minim, hanya beberapa orang saja yang mendapat keuntungan lebih. Terlebih, kebanyakan masyarakat lokal hanya bekerja menjadi buruh atau penjaga di berbagai sector tersebut. Pemilik utama dan orang-orang penting yang berkutat di dalamnya adalah masyarakat luar kota.

               Selain itu, sebagian besar lahan yang digunakan untuk membangun tempat wisata, penginapan, dan wisata kuliner sebelumnya adalah lahan perkebunan teh, buah, dan lainnya. Namun karena tergiur oleh penawaran investor atau penanam modal, pemilik lahan lebih memilih menjual lahannya. Padahal Kawasan Puncak merupakan penghasil the yang cukup baik, dan telah menjadi pekerjaan masyarakat lokal sejak dulu. Dampak yang diberikan karena dijualnya lahan tersebut adalah, masyarakat lokal yang hanya memiliki kemampuan bercocok tanam dan merawat tanaman kehilangan pekerjaannya.

               Kawasan Puncak, Bogor pun semakin hari semakin sesak sehingga menimbulkan pencemaran udara. Suhu di daerah tersebut sudah bergerak naik menjadi lebih panas dan tidak sesejuk dulu sebelum adanya perkembangan pariwisata. Untuk meminimalisir dampak yang ada, pemerintah harus turun tangan dan ikut andil untuk membantu masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan membuat pelatihan kepada masyarakat lokal agar dapat melakukan pekerjaan lain serta menambah keahlian dalam beberapa bidang. Jika masyarakat lokal telah dibekali dengan berbagai keahlian, masyarakat akan lebih jeli dalam membaca situasi dan dapat mencari peluang yang ada.

               Jika masyarakat lebih mengerti apa dampak yang akan dirasakan terlebih pada bidang perekonomian, masyarakat tidak akan dengan mudah menjual lahan perkebunannya untuk dibangun kawasan wisata, penginapan, dan perkulineran. Sebaliknya, masyarakat akan lebih kreatif dengan membuat berbagai olahan pangan dari hasil berkebun. Masyarakat lokal juga dapat mengadakan wisata edukasi tentang tata cara bercocok tanam, merawat, hingga ke bagian mengolah hasil kebun yang ada. Jika hal tersebut dapat terwujud, maka masyarakat akan tetap sejahtera dan tidak ada pihak yang dirugikan. Pariwisata di Kawasan Puncak, Bogor tetap ada, dan masyarakat lokal tidak kehilangan pekerjaannya sebagai pekerja di kebun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun