Lazio Pantas Berlaga Di Eropa, Lalu Klub Mana Yang Kurang Pantas? oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 [caption id="attachment_186064" align="alignleft" width="300" caption="sumber gambar: www.uefa.com"][/caption] Perebutan posisi tiga klasemen Serie-A makin memanas. Saat ini Napoli bertengger di sana diikuti Udinese dengan nilai yang sama. Lazio di posisi lima berselisih 2 poin, diikuti Inter yang berrjarak 3 poin dan Roma yang berbeda 6 poin. Sisa 2 giornata akan sangat menentukan. Napoli akan melawan Bologna di partai tandang dan Siena di kandang, Inter akan menjalani partai berat Derby della Madoninna dan menantang Lazio di Olimpico, Udinese akan menjamu Genoa dan bertandang ke Catania sementara Roma menjamu Catania dan menantang Cesena. Lazio sendiri akan bertandang ke Atalanta akhir pekan ini sebelum menutup musim dengan menjamu Inter di Olimpico. Melihat klasemen jarak Lazio dengan peringkat tiga memang hanya dua poin. Tetapi kenyataannya, Lazio kini menghadapi krisis pemain luar biasa. Rocchi menambah panjang daftar cedera, bergabung bersama Radu, Stankevicius, Matuzalem, Hernanes, Brocchi dan Makinwa. Marchetti dan Dias tak dapat diturunkan hingga musim berakhir akibat hukuman komisi disiplin. Kini, Ledesma dan Biava tidak dapat turun lawan Atalanta karena akumulasi 4 kartu kuning. Situasi bencana ini disikapi oleh Klose yang telah pulih, dengan segera kembali berlatih di Formello hari ini dan menyatakan siap diturunkan melawan Atalanta dan Inter, walaupun telah diwanti-wanti para pejabat Persatuan Sepakbola Jerman bahwa itu akan berisiko cedera dan kehilangan peluang tampil di Euro 2012. Tidak urung, sikap Klose sempat menuai kecaman para pendukung timnas Jerman, karena Klose lebih mendahulukan kepentingan Lazio dibandingkan timnas. Lulic juga telah pulih walaupun masih dibangkucadangkan saat laga melawan Siena di Olimpico, Kamis lalu. Tergantung Hasil Rival Setelah lebih dari sebulan duduk di posisi tiga seorang diri, kini kesempatan Lazio untuk berlaga di Liga Champions musim depan tidak lagi sepenuhnya tergantung dari para pemain Biancocelesti sendiri. Walaupun, misalnya, memenangi dua sisa laganya, Lazio baru dapat kembali ke peringkat tiga jika Napoli minimal tertahan sekali seri dan Udinese mengalami satu kekalahan. Poin sama dengan Napoli tidak menjadi masalah karena Lazio unggul head-to-head, tetapi dengan Udinese tim asuhan Reja ini kalah head-to-head. Walaupun di atas kertas masih mungkin mengambil slot terakhir Liga Champions, tetapi situasi tim dan ketergantungan pada tim rival, membuat banyak pihak meragukan peluang ini, dan berpikir realistis untuk kembali ke Liga Europa musim depan. Bagi Ultras Lazio, kini yang terpenting adalah masuk lima besar dan berada di atas Roma serta Inter. Posisi lima penting, walaupun sebenarnya posisi enam juga meloloskan Lazio ke Liga Europa. Ini karena sistem penjatahan Eropa bagi Italia di bawah ini. Apapun hasilnya, Liga Champions ataupun Liga Europa lagi, hanya dua kata yang dapat saya ucapkan: Forza Lazio! Tentang Sistem Kuota Eropa Bagi Italia Musim ini Jatah Italia di Liga Champions adalah peringkat 1 dan 2 yang langsung ke fase grup serta peringkat 3 yang harus mengikuti play off Liga Champions. Posisi 4 dan 5 ke play off Liga Eropa. Satu lagi slot Liga Eropa adalah bagi juara Coppa Italia. Jika juara Coppa sudah mendapat jatah melalui klasemen (posisi 1-5), maka runners up Coppa lah yang mendapatkan jatah. Jika runners up Coppa juga termasuk 5 besar, maka peringkat 6 lah yang ke Liga Eropa. Jatah keenam ini tidak langsung ke babk play off, melainkan harus melalui babak kualifikasi dahulu. Karena final Coppa tahun ini mempertemukan Juventus vs Napoli, maka apapun hasilnya, satu jatah tambahan ada untuk posisi keenam, karena Napoli dipastikan memperoleh satu slot. Siapa Pantas Ke Eropa? Tentu saja secara subyektif, kepantasan ini sangat relatif. Pendukung Cesena pun mungkin akan berpendapat tim kesayangannyalah yang pantas berlaga di pentas Eropa. Maka siapa yang pantas haruslah melalui kriteria yang obyektif. Pertama, tentu saja peringkat akhir klasemen yang akan menentukan pantas-tidaknya sebuah tim berlaga di kancah Eropa. Kedua, catatan musim ini di Liga Champions maupun Liga Europa, mana tim yang berprestasi dan menambah koefisien bagi Lega Calcio, dan mana yang justru tampil ‘amburadul’ dan malahan mengurangi koefisien. Di Liga Champions, Milan jelas menambah koefisien karena prestasi musim ini lebih baik daripada musim lalu. Napoli pun demikian karena prestasinya lebih baik daripada Roma yang menuai aib saat dikalahkan MU dengan skor 7-1. Inter sedikit mengurangi koefisien karena prestasi musim ini satu tahap di bawah prestasinya musim lalu. Udinese mengurasi koefisien karena langsung tersisih di play off dari Arsenal, tetapi berhasil menutupinya di Liga Europa dengan mencapai fase knock out kedua. Di Liga Europa, Lazio menambah koefisien dengan keberhasilannya mencapai fase knock out sebelum dikalahkan favorit juara, Atletico Madrid. Yang secara signifikan mengurangi koefisien Italia di UEFA adalah Palermo yang langsung takluk dari klub tidak terkenal, Thun, di babak kualifikasi. Dan juga Roma yang langsung ditekuk di play off oleh klub tak ternama lainnya, Slovan Bratislava. Maka, yang pantas ke laga Eropa tentu sudah jelas, karena siapa yang tidak pantas sudah terdeskripsikan di atas.
