Mohon tunggu...
Galuh nurwidyasari
Galuh nurwidyasari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

bukan penulis profesional, masih amatiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliah Daring, Bermanfaat atau Sebaliknya?

21 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah satu tahun lamanya semenjak 2020 pandemi Covid-19 di Indonesia tidak kunjung mereda. Orang yang terpapar  virus kian hari makin bertambah menyebabkan lonjakan angka meningkat tiap harinya. Segala upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia, dari diberlakukannya PSBB di tiap daerah sampai pada lockdown atau tidak adanya penerbangan dari dalam maupun luar negri. Dampak yang disebabkan dari pandemi Covid-19 ini membuat perekonomian Negara dan sektor lainnya menurun termasuk dalam dunia pendidikan.

            Selama masa pandemi ini pemerintah Indonesia menyusun strategi pembelajaran agar tetap berjalan dengan solusi belajar secara daring.

“Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19,” jelas Mendikbud dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, secara daring, Rabu (2/9/2020).

Dengan adanya kebijakan tersebut, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh tenaga pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan untuk menghadapinya. Berbagai universitas mengerahkan segala hal untuk menelisik cara-cara efektif yang dapat memaksimalkan perkuliahan daring.

            Begitupun dengan Universitas Aisyiyah Yogyakarta telah menerapkan perkuliahan daring dari bulan Maret 2020 hingga saat ini. Semua mahasiswa diliburkan dari perkuliahan tatap muka untuk mengikuti perkuliahan daring. Banyak mahasiswa yang akhirnya pulang ke kampung untuk mengurangi beban biaya hidup di kota dan menghindari terpapar virus selama di kota.

            Begitupun seperti saya yang akhirnya pulang ke Kalimantan disaat awal pandemi kemarin. Melakukan perkuliahan dan pembelajaran tanpa tatap muka ini awalnya dijalani dengan senang hati dan santai. Tetapi lama-kelamaan membuat bosan dan kurang tertarik dikarenakan jenuh tidak bertemu teman-teman serta dosen secara langsung.

            Selain itu banyak halangan yang didapat saat kuliah daring, dari sinyal yang kurang mendukung, kuota yang terbatas hingga seringnya mati listrik di daerah tempat saya tinggal. Hal-hal tersebut yang menjadi penghambat untuk menerima materi pembelajaran, yang mengakibatkan tidak maksimalnya materi yang saya dapat. Apalagi kuliah praktikum yang mengharuskan kami aktif dalam kegiatan.

            Dari banyaknya halangan yang kami dapatkan, pemerintah Indonesia memberikan bantuan gratis berupa pemberian kuota belajar untuk digunakan saat perkuliahan daring ini. Sedikit banyak membantu kami yang memiliki ekonomi menengah kebawah agar tidak terus-menerus membeli kuota umum. Namun tidak banyak peserta didik yang menyalahartikan bantuan ini dengan menggunakannya untuk kepentingan lain.

            Adapun keuntungan dari kuliah daring bagi kami yaitu terjalinnya keakraban dengan anggota keluarga lain, kesehatan terjaga dikarenakan mengkonsumsi makanan buatan rumah yang sudah pasti bergizi berbeda saat di kos mengkonsumsi berbagai makanan yang kurang sehat, serta dapat mengurangi pengeluaran orang tua        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun