Mohon tunggu...
Galuh Ajeng Saputri
Galuh Ajeng Saputri Mohon Tunggu... Guru - English Education Department

#SalamLiterasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah "ASIK" Bersama Masyarakat Desa Sanggrahan dalam Menangani Dampak Pandemi Covid-19

21 September 2021   00:45 Diperbarui: 21 September 2021   00:48 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Let me introduce my self. It's me Galuh Ajeng Saputri, salah satu mahasiswa
semester 7 dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang sedang melaksanakan
kegiatan (Kuliah Kerja Nyata) KKN-Transformatif Kerso Darma. Program ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi seluruh mahasiswa dari perguruan tinggi islam negeri yang baru -baru ini telah beralih status menjadi UIN. Yapsss.. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Program KKN merupakan suatu program yang ditujukan bagi mahasiswa tingkat akhir dengan menggandeng visi-misi yang biasanya sudah di tetapkan dari kampus. Program ini merupakan program yang kerap menjadi mata kuliah paling favorit bagi seorang mahasiswa. Kok bisaa ????


Jadi, program KKN merupakan suatu kegiatan yang diadakan diluar kelas, program ini dilakukan bersama masyarakat di suatu daerah. Biasanya dilakukan di lingkungan desa yang jauh dari kota. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengeksplor kemampuannya guna mengembangkan potensi yang ada dalam suatu daerah. Maka dari itu peran mahasiswa selaku agent of change sangat lah besar. Menjadi seorang mahasiswa harus bisa peka terhadap lingkungan, sosial, dan harus
melek teknologi. Apalagi zaman sekarang merupakan digitalisasi era. Sebagai
mahasiswa harus menjadi generasi penggerak. Kalau bukan kita.. siapa lagi?? Kalau bukan sekarang.. kapan lagi??
Kali ini saya melakukan kegiatan KKN di desa sendiri. Dimasa pandemi Covid-19 kegiatan KKN dilakukan secara mandiri karena menghindari terjadinya lonjakan kasus penyebaran virus corona. Oleh karena itu kegiatan KKN diubah menjadi KKN-Transformatif Kerso Darma yang berarti (Kerja Sosial Dari Rumah). Desa Sanggrahan merupakan suatu daerah yang saya pilih untuk melaksanakan kegiatan KKN kali ini. Yaappss sudah hampir 2 dekade saya tinggal ditempat ini, jadi sedikit banyak saya mengenal tempat ini. Desa Industri merupakan panggilan
yang kerap diucapkan bagi pendatang baru di Desa Sanggrahan, pasalnya banyak
sekali masyarakat Desa Sanggrahan yang mayoritasnya bekerja dibidang industri. Industri tempe, konveksi, makanan, pakaian, bahkan obat-obatan. Desa Sanggrahan juga dikelilingi oleh beberapa pabrik besar dan ternama seperti PT. KONIMEX, PT. BATIK KERIS, PT. AMBASADOR, PT. SOBISCO, dan PT. DANLIRIS.

Melihat potensi yang ada di Desa Sanggrahan, membuat saya memilih untuk melakukan kegiatan KKN secara mandiri, mengingat bahwa pada waktu tersebut sedang diadakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jadi kegiatan masyarakat di desa saya sangat diminimalisirkan. Berbicara mengenai PPKM membuat dampak yang dirasa cukup signifikan oleh kalangan masyarakat di desa saya. Banyak masyarakat yang mengeluh karena adanya aturan ini. Isu demi Isu saling bermunculan akibat pandemi tidak kunjung usai, dan hal ini akan menimbulkan kemungkinan terjadinya kerentanan yang ada dalam masyarakat jika tidak segera ditangani dengan baik. Sekali lagi kita sebagai mahasiswa harus bisa meredam isu-isu yang muncul di sekitar kita, seperti tema pada kegiatan KKN-T Kerso Darma 2021 yaitu "Penguatan Ketahanan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis
Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama". Menyikapi situasi diatas akhirnya pada kegiatan KKN kali ini saya mengambil
beberapa fokus terkait isu yang terjadi di desa saya. Selama satu bulan saya akan
membagi empat bidang yang nantinya akan saya fokuskan untuk setiap minggunya. Bidang yang saya ambil antara lain kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Bidang inilah yang nantinya akan saya gunakan sebagai barometer dalam setiap kegiatan saya. Saya berharap dengan adanya kegiatan KKN di desa saya akan meminimalkan terjadinya kerentanan pada masyarakat di desa saya. 

Bidang kesehatan merupakan salah satu fokus yang saya anggap penting, karena
pada dasarnya selama pandemi Covid-19 masih berlangsung bidang kesehatan sedang menjadi pusat perhatian bagi masyarakat diseluruh dunia. Pada kegiatan KKN ini saya mengambil bidang ini dengan alasan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat
terkait pentingnya menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan dan selalu
melakukan perilaku hidup bersih. Kegiatan inilah yang akan menjadi langkah awal dalam mencegah segala ancaman penyakit, khususnya untuk penyebaran virus Covid-19 yang sedang terjadi saat ini. Untuk itu sebelum terjun kepada masyarakat saya mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai media dalam bersosialisasi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan juga diiringi dengan antusias warga desa Sanggrahan yang saling memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Inti dari kegiatan KKN dibidang ini adalah agar kita saling mengingatkan untuk selalu
mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan selalu
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan karena itu merupakan langkah minimal yang setidaknya harus kita patuhi. 

Bidang pendidikan merupakan fokus kedua saya dalam melakukan kegiatan
KKN. Perlu kita ketahui bahwa masa pandemi ini sangat menimbulkan dampak
diberbagai bidang, salah satunya di sektor pendidikan. Dampak yang ditimbulkan
tidak lain dan tidak bukan adalah sekolah online. Sekolah dengan sistem online atau
daring merupakan sebuah bukti bahwa zaman sekarang merupakan digitalisasi era. Eitsss.. tetapi bukan itu permasalahannya, isu yang kerap saya dengar adalah banyak sekali orang tua dan anak-anak di desa saya yang mengeluhkan dengan sistem ini. Dari sudut pandang sebagai orangtua, menganggap bahwa sistem sekolah online
membuat orangtua harus bekerja dua kali ketika sang anak tidak mau mengerjakan
tugas yang diberikan oleh gurunya. Kemudian dari sudut pandang seorang siswa, merasa bahwa dengan belajar via daring kurang bisa memberikan pemahaman yang tuntas terkait suatu materi yang diajarkan. Kendala-kendala lainnya juga bermunculan ketika sedang melakukan pembelajaran secara daring. Untuk itu dalam mengatasi hal tersebut saya berinisiatif untuk membuka kelas belajar bersama secara intensif dirumah saya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan motivasi belajar kepada anak-anak di desa saya, yang merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran disekolahnya. Walaupun belajar bersama tetapi kegiatan ini juga harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, jadi setiap anak yang ingin belajar harus mengkonfirmasi kedatangan terlebih dahulu. Tujuannya adalah menghindari terjadinya kerumunan publik. Selain itu saya juga mengajarkan kepada masyarakat di desa saya tentang aplikasi-aplikasi digital yang sering digunakan anak-anak ketika bersekolah daring. Hal ini akan mempermudah para orangtua untuk membimbing anak-anak agar bisa fokus terhadap pelajarannya. 

Pada bidang yang ketiga ini saya fokus dibidang sosial. Sebagai masyarakat desa
pastinya tidak asing lagi dengan kegiatan-kegiatan bersama dilingkungan tempat
tinggal. Seperti halnya arisan, pengajian, ronda, kerja bakti, maupun kegiatan bersama lainnya. Namun setelah adanya pandemi Covid-19, maka kegiatan yang menimbulkan kerumunan ditiadakan dengan alasan untuk mematuhi imbauan pemerintah tentang menjaga jarak. Nah, kali ini saya melakukan kegiatan KKN dengan cara bersosialisasi secara daring. Walaupun tidak bisa bertemu namun kegiatan rutin yang biasa masyarakat desa lakukan sebagian masih tetap berjalan. Tujuannya adalah untuk menjaga rasa kemasyarakatan yang selalu kompak. Hal ini jika tidak dilakukan akan muncul berbagai macam kemungkinan yang terjadi, dan bahkan pengaruh yang paling
besar adalaha hilangnya rasa kepedulian terhadap masyarakat dan memudarnya tradisi saling sapa. Maka dari itu saya sebagai penduduk desa tersebut selalu mengupayakan tradisi keramah-tamahan antar warga.

Bidang yang terakhir ini sangat berpengaruh besar bagi kesejahteraan masyarakat. Yapss.. saya memilih bidang ekonomi karena mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat pandemi ini terhadap penghasilan masyarakat desa saya. Sebagai desa industri dan dikelilingi pabrik-pabrik besar, tidak sedikit dari
masyarakat yang bekerja sebagai buruh pabrik. Berhubungan dengan penerapan
PPKM yang dilakukan pemerintah, membuat sebagian besar masyarakat mengalami pengurangan hari kerja, dan mungkin juga akan berdampak pada besaran pendapatan. Selain itu banyak juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang. Dampak pandemi juga cukup besar dirasakan disektor perdagangan. Maka dari itu
berdasarkan kegiatan KKN saya berencana untuk memberikan edukasi terkait kemampuan diluar jurusan saya. Berhubung saya memiliki usaha konveksi, maka dalam kegiatan KKN saya membagikan ilmu dibidang jahit menjahit agar masyarakat bisa mempraktekkan dan bisa menjadi ladang usaha ditengah pandemi ini. Saya berharap dengan edukasi ini masyarakat bisa mengembangkan ide kreatif untuk
keberlangsungan hidup dalam rangka menyikapi dampak pandemi Covid-19 ini. 

Dampak pandemi Covid-19 dirasa oleh masyarakat cukup berat. Dari berbagai
sektor seperti kesehatan, pendidikan, sosial, maupun ekonomi sangat membuat
masyarakat harus berjuang lebih dan selalu kuat. Poin penting dalam kegiatan KKN selama satu bulan ini adalah memberikan semangat dan motivasi terhadap masyarakat di desa saya. Langkah ASIK menjadi slogan yang saya buat untuk meningkatkan semangat motivasi masyarakat di desa saya. Analisis Solutif Inovatif Kreatif (ASIK) menjadi penguat kelemahan masyarakat. Menghadapi era extraordinary ini bukanlah hal yang mudah, namun semua itu akan menjadi mudah jika kita menyikapinya dengan ASIK. Sebagai masyarakat yang maju harus bisa berfikir kedepan dalam menghadapi setiap masalah, mengananalisis kemudian menentukan tindakan apa yang baik untuk dilakukan. Dengan berfikir analisis, diharapkan mampu memunculkan
ide-ide ataupun pikiran yang solutif. Solutif merupakan sebuah pemikiran maju untuk menyelesaikan suatu masalah. Jika masyarakat bisa mempunyai pemikiran yang analitif dan solutif maka sebuah pembaruan- pembaruan akan muncul yang biasa disebut inovasi. Langkah ini yang akan menuntun masyarakat maju dalam menyikapi keterpurukan dari berbagai dampak yang dialaminya. Ketika masyarakat mempunyai ketiga sifat tersebut maka sudah bisa dikatakan kreatif. 

Nah... itulah tadi sedikit ulasan mengenai bagaimana masyarakat menyikapi dampak dari berbagai sektor seperti pada keempat bidang yang menjadi program kerja saya pada kegiatan KKN-T Kerso Darma ini. Kesimpulannya adalah bahwasanya di masa pandemi, yang telah membawa banyak perubahan signifikan dalam kehidupan janganlah membuat kita berkecil hati dalam menghadapi masalah yang ada. Semua perubahan yang terjadi merupakan sebuah tantangan untuk kita. Semua harus kita hadapi dan cari jalan keluarnya. Teruslah menggali potensi dengan memanfaatkan peluang yang ada. Semua yang kita lakukan merupakan sebuah usaha. Dan apabila kita bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun