Mohon tunggu...
Tika Gartikayati
Tika Gartikayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanita biasa yang tidak punya pengaruh apa apa dan tidak bisa dipengaruhi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Manisan Kolang Kaling makanan khas Betawi

15 Agustus 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 7855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Ketika sedang asyik asyiknya menikmati nyenyaknya  tidur sehabis sahur dihari minggu pagi, tiba tiba terbangun karena dikejutkan oleh sms yang masuk di telepon genggamku. Ternyata dari kakakku yang mengabarkan bahwa mau datang ke rumah dengan membawa kolang kaling segar dan minta dibuatkan manisan kolang kaling. Ugh...ginilah empet (jengkel) nya  kalau ketahuan senang masak, hari minggu yang sedianya akan dimanfaatkan untuk berleha leha  suka dimanfaatkan oleh para anggota keluarga lain yang bukan satu rumah untuk membuatkan makanan..Jadi kapan ya istirahatnya setelah 6 hari bekerja dikantor, dirumahpun masih diberi pe er yang lain..nasib nasib. Sebelum bercerita tentang manisan kolang kaling ada baiknya menyelusuri tentang keberadaan buah ini. Kolang kalong   (buah atap) biasanya  menjadi hidangan favorite untuk berbuka puasa dikalangan orang Betawi. Entahlah asal muasalnya dari mana sehingga menjadi menu wajib untuk berbuka ataupun berlebaran, tauk-nya sudah tradisi aja....(malkumlah yang nulis bukan orang Betawi ). Ternyata buah yang biasa dengan mudah ditemui di pasar  cukup rumit,  untuk  membuat biji kolang kaling yang layak  dikonsumsi, cukup rumit. Pertama, buah aren atau kolang kaling dibakar selama dua jam.  Jika tidak matang dalam proses pembakaran akan menyebabkan gatal gatal bagi yang membakarnya. Setelah dipastikan menghitam dan kulitnya matang, didiamkan agar panasnya hilang. Kemudian dilakukan pengupasan isi dan kulit.  Untuk satu turuy atau rantai buah aren, pengupasan bisa sampai empat jam. (rumit ya...mending beli dipasar aja, tinggal olah hehehe) Bentuk kolang-kaling di pasaran bermacam-macam, ada yang bulat tebal dengan ukuran agak kecil, dan ada juga yang pipih lebar. Apabila ingin mengolahnya menjadi manisan atau sebagai campuran minuman, pilihlah kolang-kaling yang masih muda. Cirinya, bentuk kolang-kaling pipih, lebar dan tipis. Buah kolang kaling yang segar ditandai  dengan buah tidak berlendir, rasa netral dan aroma tidak asam. Untuk menghilangkan lendir tersebut cuci kolang-kaling di bawah air mengalir agar kotoran dan lendirnya larut. Selama penjualan kolang-kaling umumnya direndam air dingin yang tidak dimasak dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, sehingga terbentuk lendir dipermukaan kolang-kaling. Setelah dicuci dan ditiriskan, rendam lagi dalam air bekas cucian beras selama beberapa jam. Air cucian beras bisa melarutkan lendir dan menghilangkan aroma asam. Dan inilah resep pembuatan Manisan Buah Atap (Kolang Kaling) yang saya dapatkan dari iparku yang asli orang Betawi. Bahan: 2 kg buah atap/kolang-kaling 2 liter air cucian beras *) 1, 5 liter air fanta merah ataupun hijau sebagai pengganti pewarna 600 g gula pasir Cara membuat: -Cuci bersih kolang-kaling. Rendam kolang-kaling dalam air cucian beras selama 4 jam atau lebih agar lendir dan aroma asamnya hilang. Tiriskan. -Bilas dengan air bersih, tiriskan kembali. -Rebus kolang-kaling bersama air fanta merah ataupun hijau hingga mendidih. -Masukkan gula dan maasak terus hingga air berkurang dan kolang-kaling menjadi merah. Tiriskan kolang-kaling.- Dinginkan. Taruh dalam wadah tertutup. Simpan dalam lemari es.

catatan : Air cucian beras adalah air yang keruh saat beras disiram air bersih dan diaduk/dicuci.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun