Mohon tunggu...
Galih Wahyu Prasetya Aji
Galih Wahyu Prasetya Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2018 Universitas Negeri Malang

Follow my ig galihwhy_p

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Faktor Iklim dan Penyebaran Covid-19 di Indonesia

30 April 2020   17:41 Diperbarui: 30 April 2020   17:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Corona virus merupakan virus jenis baru yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang manusia. Virus ini bahkan bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. 

Infeksi ini pertama kali dtemukan di kota Wuhan, Cina pada akhir desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar di berbagai negara, termasuk juga Indonesia. 

Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernafasan. Virus ini menyebabkan infeksi pernafasan ringan seperti flu dan juga bisa menyebabkan infeksi pernafasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Hal ini juga dipengarui oleh perubahan iklim yang semakin tidak menentu sehingga menyebabkan penyebaran virus ini semakin cepat dan penderita gangguan virus ini juga meningkat  terlepas dari manusia sendiri yang kurang menjaga pola hidup sehat. penyakit ini semua merupakan  akibat dari virus dan  bakteri yang hampir semua menimbulkan bahaya. 

Corona virus  merupakan virus jenis baru yang menular ke manusia. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Faktor-faktor perubahan iklim juga bisa berperan dalam wabah virus yang terjadi  dalam beberapa tahun terakhir. Akibat terpaparnya manusia dengan virus berbahaya. 

Kemungkinan zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia semakin meningkat akibat semakin tingginya kontak manusia dengan hewan liar. Akses dan juga eksposur yang makin mudah juga berperan dengan semakin meluasnya wabah virus yang terjadi. Bahkan daerah terpencil pun kini bisa dijangkau dengan mudah. 

Faktor lingkungan bisa saja mempengaruhi dengan bermutasinya virus corona  baru yang ditemukan di kelelawar, faktor sinar UV dan sebagainya bisa juga mempengaruhi genetiknya dan secara sepontan bermutasi itu ada sehingga menginfeksi manusia dengan mudah. Sampai pada tanggal 29 April, jumlah pasien positive covid-19 di Indonesia telah mencapai 9.511jiwa. 

Meningkatnya angka kematian dan penyebaran infeksi wabah virus corona telah  menjadi pusat perhatian orang diseluruh dunia dan juga menjadi headline di berita utama internasional. Namun apa yang terjadi saat ini merupakan manifestasi  berbeda dari krisis perubahan iklim yang sedang berlangsung. Saat bumi memanas, hewan besar dan kecil, di darat dan dilaut, menuju ke kutub untuk keluar dari panas. Itu berarti hewan bersentuhan dengan hewan lain yang biasanya tidak mereka hadapi dan itu menciptkan peluang bagi patogen untuk masuk ke inang baru.

 Mengingat apa yang kita ketahui sekarang apabila orang yang terpapar polusi udara lebih banyak dan merokok akan menjadi lebih buruk apabila terinfeksi covid-19 daripada orang yang jarang terpapar polusi udara dan tidak merokok. Polusi udara sangat terkait dengan orang terkena pneumonia dan penyakit pernafasan lainya. Sebuah studi yang terkait dengan SARS, virus yang terkait dengan COVID, menemukan bahwa orang yang menghirup udara kotor sekitar dua kali meninggal akibat infeksi. Penyebaran di Indonesia semakin massif karena demografi, mobilitas orang serta interaksi sosial dan interensi kesehatan masyarakat. Selain upaya pencegahan penularan COVID-19, pemerintah juga melakukan usaha pendeteksian potensi infeksi pada seseorang. Beberapa tes yang dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan seperti Rapid test, PCR, swab harus didukung sepenuhnya untuk  mempercepat deteksi COVD-19 yang ada di masyarakat dan di tangani secepatnya apabila positive COVID-19. Negara memiliki kombinasi karakteristik antara densitas manusia yang tinggi dan absenya respon kebijakan yang pro-aktif terhadap pandemic COVID-19 bisa mengakibatkan situasi outbreak, karena virus ini mudah menyebar dari manusia ke manusia. Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 menggunakan strategi PSBB. PSBB merupakan pembatasan sosial bersekala besar yakni pembatasan kegiatan tertentu dalam suatau wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19 terdapat dua kriteria bagaimana pengaplikasian PSBB, kriteria pertama jumlah kasus atau kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan secara cepat di beberapa wilayah. Sementara kriteria ke dua adalah bahwa wilayah tersebut terdapat penyakit yang memiliki kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa yang terdapat di wilayah atau negara lain. Dari kedua kriteria tersebutlah MENKES dapat menentukan apakah wilayah tersebut layak untuk diterapkan PSBB  atau tidak. Namun para kepala daerah memiliki hak untuk mengajukan permohonan PSBB yang didasari data COVID di daerahnya, apabila PSBB disetujui akan diberlakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu 14 hari. Apabila masih terlihat adanya penyebaran dan kasus baru, maka PSBB akan diperpanjang selama 14 hari ke depan hingga kasus terakhir ditemukan. Dalam kegiatan PSBB apa saja yang dibatasi? Dengan ditrapkanya PSBB hal-hal yang dibatasi berupa aktivitas di sekolah dan tempat kerja, kegiatan keagamaan, kegiatan di tempat atau fasilitas umum dengan pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak Physical distancing.

Jadi untuk mengurangi penyebaran COVID dengan cara kita bertahan di tempat tinggal, tidak berkerumun dan berkumpul diruang public, menjaga kebersihan diri dan makan-makanan yang sehat, kita sudah termasuk membantu kerja petugas kesehatan di garda terdepan untuk memperlambat laju penyebaran COVID-19 di Indonesia. Dengan #DiRumahAja kita sudah meminimalisir penyebaran yang dapat muncul di kerumunan, kareena yang tampak sehat belum tentu negative COVID. Patuhi himabuan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah apabila keluar rumah tetap gunakan masker dan selalu peduli protocol kesehatan demi kebaikan kita bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun