Mohon tunggu...
Galih Triatmojo
Galih Triatmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif disalah satu Perguruan Tinggi Negeri favorit di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Beberapa Inovasi dan Penemuan Terbaru dalam Studi Alam Semesta

15 Mei 2023   11:51 Diperbarui: 28 Mei 2023   20:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Untuk menjelajah dan mempelajari alam semesta lebih luas, manusia perlu menciptakan sebuah inovasi/penemuan, agar memudahkan manusia untuk menjelajahi, mempelajari dan mengetahui apa saja yang ada pada alam semesta ini.

Berikut ini adalah beberapa Inovasi dan penemuan terbaru untuk mempelajari studi alam semesta, yaitu :

1. DETEKTOR GRAVITASI GELOMBANG

Detektor Gravitasi Gelombang adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang gravitasi, yaitu getaran di ruang-waktu yang dihasilkan oleh objek-objek kosmik yang sangat besar seperti lubang hitam atau tabrakan bintang. Konsep Detektor Gravitasi Gelombang pertama kali diajukan oleh fisikawan Albert Einstein dalam teorinya tentang relativitas umum pada tahun 1916, namun baru pada awal tahun 2000-an teknologi yang cukup canggih dikembangkan untuk memungkinkan deteksi gelombang gravitasi.

Detektor Gravitasi Gelombang bekerja dengan mengukur perubahan jarak yang diakibatkan oleh gelombang gravitasi ketika melewati instrumen. Detektor ini memiliki dua lengan sejajar yang sangat panjang, biasanya berbentuk huruf L, yang masing-masing panjangnya sekitar beberapa kilometer. pada ujung masing-masing lengan, terdapat cermin yang digunakan untuk memantulkan sinar laser yang dipancarkan oleh instrumen. 

Jika gelombang gravitasi melewati instrumen, jarak antara cermin di setiap lengan akan berubah, sehingga sinar laser yang dipantulkan kembali dari cermin akan memiliki fase yang berbeda.  Perubahan fase ini dapat dideteksi dan direkam oleh instrumen, dan digunakan untuk mengonfirmasi keberadaan gelombang gravitasi.

Detektor Gravitasi Gelombang terbesar dan paling terkenal adalah LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory), yang terdiri dari dua detektor di Amerika Serikat: satu di Hanford, Washington, dan satu lagi di Livingston, Louisiana. LIGO mulai beroperasi pada tahun 2002 dan berhasil mendeteksi gelombang gravitasi untuk pertama kalinya yaitu pada tahun 2015, ketika gelombang gravitasi yang dihasilkan oleh tabrakan dua lubang hitam diamati oleh instrumen. Detektor Gravitasi Gelombang lainnya sedang dikembangkan atau beroperasi termasuk Virgo di Italia kan KAGRA di Jepang.

Detektor Gravitasi Gelombang memberikan informasi baru tentang objek-objek kosmik yang sangat besar, seperti lubang hitam dan bintang neutron, serta membuka jalan baru bagi studi astronomi dan fisika fundamental. Penemuan dan pengembangan detektor gravitasi gelombang menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam bidang astronomi dan fisika dalam beberapa dekade terakhir.

2. TELESKOP ANTARIKSA JAMES WEBB

Teleskop Antariksa James Webb (James Webb Space Telescope atau disingkat JWST) adalah teleskop ruang angkasa yang sedang dikembangkan oleh NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat, dengan dukungan dari badan antariksa lainnya seperti ESA (European Space Agency) dan CSA (Canadian Space Agency). JWST dijadwalkan akan diluncurkan pada 22 Desember 2021 dan akan ditempatkan pada orbit Bumi-Sun Lagrange Point 2(L2) yang berjarak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi.

JWST akan menjadi pengganti dari teleskop antariksa Hubble dan diharapkan dapat memberikan gambaran baru tentang alam semesta  yang lebih luas dan lebih jauh daripada yang dapat diberikan oleh teleskop-teleskop sebelumnya. JWST memiliki beberapa fitur yang membedakannya dari teleskop-teleskop lainnya, diantaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun