Mohon tunggu...
Galih FerdianH
Galih FerdianH Mohon Tunggu... Lainnya - sag

Belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kehilangan Saat Perjalanan

16 Maret 2021   19:47 Diperbarui: 16 Maret 2021   19:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

"Banyak hal yang dapat dipelajari di jalan dan tidak pernah diajarkan di sekolah formal manapun. Traveling adalah tentang pelajaran hidup untuk membuka mata mengamati dari perspektif yang berbeda, melihat dari sudut pandang yang bukan biasa digunakan."
Heri Sugiarto, Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina Jilid 1 

Mungkin kutipan diataslah yang bisa mewakilkan bagaimana saya sangat mencintai kegiatan ini. Saya bisa bertemu dan berbincang dengan siapapun tanpa peduli status satu sama lain, mendapat banyak teman baru yang mungkin jika saya tidak menyukai kegiatan ini saya tidak akan bertemu dengan manusia-manusia "unik" tersebut. Ngomong-ngomong soal unik, banyak pengalaman unik yang saya dapatkan ketika saya sedang  melakukan perjalanan. Salah satunya belum lama ini, saat saya sedang melakukan perjalanan jauh menggunakan motor, atau yang sering disebut touring.

Definisi touring sendiri bagi saya adalah suatu bentuk kegiatan baik klub maupun perseorangan yang melakukan perjalanan jarak jauh dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tertentu untuk menyalurkan kesenangan. Definisi yang cukup sederhana, tidak perlu rumit-rumit karena hidup saja sudah cukup rumit, ya ga, frenn? :D

Tanggal 8 Februari saya melakukan touring dari Cilegon, rencananya perjalanan ini akan berakhir di Yogyakarta, rencananya...

Saya berdua dengan teman saya berangkat pagi-pagi, masing-masing membawa motor sendiri karena tadinya teman saya hanya menemani sampai Bogor dan akan kembali lagi ke kostannya yang berada di Jakarta. Kami memilih melewati jalur Serang dan langsung masuk Jasinga (Jayasingawarman) yang langsung menembuskan kami dari Rangkas sampai ke Bogor. Singkat cerita sudah sampai di ujung Serang dan hal unik pertama adalah kami melewati jalan tol Serang-Rangkas, yang belum resmi dibuka.

Setelah sampai di Bogor, saya singgah sebentar di sebuah cafe yang sangat nyaman sembari bertemu dengan teman kuliah yang memang berdomisili di Bogor. Lalu saat memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung, teman saya tergoda dan akhirnya lanjut ikut dengan saya ke Bandung. Lagi-lagi kita cuma bisa berencana :D

Setelah sampai di Bandung, saya menginap beberapa hari di tempat teman saya yang rencananya akan menemani perjalanan saya, karena teman saya ini akan melakukan perjalanan searah dengan saya ke Pangandaran. Setelah beberapa hari berkeliling Bandung; mengunjungi teman, saudara, berjalan-jalan, dan banyak aktivitas lainnya, saya dan beberapa teman saya di Bandung berembuk untuk perjalanan esok hari ke Pangandaran.

Setelah mapping dan segala persiapannya, kami ber-4 memutuskan berangkat jam 2 pagi, menembus dinginnya udara bandung agar sampai di pangandaran pada pagi hari dan langsung beristirahat sejenak sebelum melakukan kegiatan surfing. Semua itu terasa sangat indah dibenak saya sebelum mimpi buruk menyerang, satu kalimat dari teman saya, "Lih, coba dicek lagi, barangkali ada yang ketinggalan" yang membuat gagal segala perjalanan yang telah direncanakan dan baru saja ingin dieksekusi. 

Ya, setelah kami mengecek kembali, ternyata hal yang terpenting dalam sebuah perjalanan yaitu dompet saya, hilang...

Perasaan campur aduk langsung menyerang ke dalam benak saya, terutama rasa tidak enak kepada teman-teman yang lain. Tapi saya tidak langsung putus asa, saya mencoba mencari diseluruh ruangan kamar kost teman-teman saya, hasilnya nihil. Lalu mencari lagi ke semua tempat yang saya kunjungi pada malam itu, masih nihil. Dan upaya terakhir saya menyusuri jalanan Cikutra, Bandung, barangkali dompet saya terjatuh saat di motor, masih nihi, saya pasrah...

Pada akhirnya kami tidak jadi berangkat, sayapun merasa sangat tidak enak dan berulangkali meminta maaf seraya kekeuh untuk melanjutkan perjalanan, teman-teman saya mengerti tetapi tidak membolehkan saya untuk melanjutkan perjalanan, "Paur lih, maneh perjalanan jauh teu aya susuratan, enggeus weh cicing didieu" kata seorang teman saya yang kurang lebih berarti seperti ini "Bahaya lih, kamu perjalanan jauh gaada surat-surat, udahlah disini aja".  Memang pengertian teman-teman saya ini, peluk jauh, kawan-kawan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun