Mohon tunggu...
Galih AnggiVadia
Galih AnggiVadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, saya mengambil program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, sekarang saya sudah semester 6. Saya mendaftar disini dikarenakan saya juga suka atau hobi dalam menulis, saya juga menyukai dunia olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jaringan Otak Lalat Mirip dengan Artificial Intelligence

21 Maret 2023   23:36 Diperbarui: 21 Maret 2023   23:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jaringan otak lalat dan artificial intelligence (AI) memang memiliki beberapa kesamaan dalam cara mereka bekerja, meskipun ada juga perbedaan yang signifikan.

Jaringan otak lalat adalah sistem saraf yang terdiri dari sekitar 100.000 neuron, yang memungkinkan lalat untuk melakukan berbagai tugas, seperti terbang, menghindari bahaya, dan mencari makanan. Sistem ini sangat efisien dan fleksibel, dan telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan yang ingin memahami cara kerja otak.

AI juga menggunakan jaringan saraf buatan (artificial neural networks) yang terdiri dari sejumlah besar "neuron" buatan, yang diprogram untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Jaringan saraf buatan ini dapat belajar dari pengalaman dan memperbaiki kinerja mereka seiring waktu, mirip dengan cara otak manusia belajar.

Namun, ada juga perbedaan penting antara jaringan otak lalat dan AI. Misalnya, otak lalat hanya dapat melakukan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan kehidupan lalat, sedangkan AI dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pengenalan suara, analisis data, atau permainan video.

Selain itu, meskipun jaringan saraf buatan dapat belajar dan memperbaiki kinerjanya seiring waktu, mereka masih jauh dari kemampuan otak manusia untuk menafsirkan dan memahami dunia di sekitarnya secara holistik dan kontekstual. Oleh karena itu, AI masih memiliki keterbatasan dalam hal kreativitas, empati, dan pemahaman moral dan etika yang hanya dimiliki oleh manusia.

Dalam kesimpulannya, jaringan otak lalat dan AI memiliki beberapa kesamaan dalam cara mereka bekerja, namun ada juga perbedaan signifikan dalam skala, fleksibilitas, dan kemampuan kognitif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun