Mohon tunggu...
GALIH AJIPAMBUDI
GALIH AJIPAMBUDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro

PC Builder, Android Developer, and Electrical Engineer

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perlunya Pemahaman Etika Profesi Untuk Seorang Insinyur di Lingkungan Kerja

17 Juni 2022   16:13 Diperbarui: 18 Juni 2022   07:28 2146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti berbuat kesalahan baik itu karena kecerobohan ataupun kesengajaan. Tidak selamanya juga apa yang sedang kita kerjakan akan berbuah manis dan menyebabkan kegagalan, sehingga penting bagi kita untuk mulai mencoba belajar dari kesalahan-kesalahan yang terdahulu dan memasukkan pelajaran itu ke dalam apa yang akan kita kerjakan kedepannya terutama jika kesalahan itu menyangkut pekerjaan kita sebagai seorang insinyur, sebab konsekuensinya bisa buruk bahkan mematikan. Oleh karena itu, sebagai seorang insinyur kita sangat membutuhkan suatu aturan untuk membantu kita tetap ingat terhadap seberapa pentingnya pekerjaan kita. Kita membutuhkan sesuatu yang akan memberikan rasa moral dan rasa bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil terbaik pada pekerjaan kita, semua itu dikumpulkan menjadi satu tatanan yang disebut sebagai etika profesi.

Dalam praktiknya, etika profesi adalah bidang yang luas dan terus berubah bergantung dari cabang keilmuan atau pekerjaan yang berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian, dari beberapa perbedaan tersebut pasti memiliki beberapa kesamaan salah satunya adalah keselamatan ataupun yang lainnya berupa etika-etika umum. Etika profesi jika kita tinjau secara umum merupakan filosofi moral yang menangani apa yang benar, apa yang salah, dan apa tugas kita sebagai professional untuk berprilaku yang baik dan tidak melakukan yang buruk. Etika profesi dibidang teknik pada dasarnya sama dengan Etika Profesi yang lainnya, yang membedakan adalah pola pikir yang diterapkan pada kaidah keilmuan dibidang teknik, sehingga bisa dijabarkan bahwa Etika profesi dibidang teknik adalah etika profesi tentang nilai, masalah, dan keputusan yang terkait dengan pekerjaan para insinyur.

Etika profesi sangat penting bagi seorang insinyur karena kehidupan orang begitu sering berada di tangan mereka, karena Ini bukan hanya sekedar tata krama, sopan santun,  atau bersikap baik kepada konsumen belaka. Apa yang kita buat sebagai seorang insinyur dapat menyelamatkan nyawa seseorang maupun membahayakan nyawa. Publik mau tidak mau harus percaya bahwa orang yang membuat sesuatu untuk digunakan oleh massal atau publik memiliki hasil terbaik dari pikiran perancangnya itu sendiri. Misalnya, ketika kita menggunakan jembatan layang ataupun gedung mall belasan lantai pasti kita tahu bahwa insinyur sipil yang merancang itu semua butuh waktu untuk membuatnya agar dapat menahan beban sekuat mungkin.

Apabila etika profesi tidak diterapkan dengan baik oleh seorang insinyur, akibatnya akan sangat besar dan sangat merugikan bagi masyarakat. Contoh kasus dari seberapa buruknya kegagalan rekayasa akibat tidak mengindahkan nilai etika profesi yang terjadi pada Hyatt Regency. Kisah bermula pada bulan Juli 1980, Hyatt Regency Hotel di Kansas City, Missouri, memamerkan atrium barunya yang bertingkat, dihiasi dengan dua tingkat jalan setapak yang ditangguhkan. Jalan setapak ini didukung oleh balok yang seharusnya ditopang oleh batang panjang yang tergantung dari langit-langit untuk meratakan beban dan mengurangi tegangan pada setiap balok. Jalan setapak seharusnya memiliki batang tunggal yang memanjang melewatinya, tetapi sesuatu terjadi antara tahap desain awal dan dilapangan saat pembangunan atrium. Ketika pembangun mengalami beberapa kesulitan dalam menyusunnya, sistem tersebut dimodifikasi untuk memiliki dua batang pendek yang terpisah, bukan satu batang yang lebih panjang. Perubahan desain ini berarti bahwa batang atas tidak hanya harus menopang berat trotoar yang ditopangnya, tetapi juga yang di bawahnya, yang pada dasarnya menggandakan beban yang harus ditopang secara Bersama-sama. Sekitar setahun setelah atrium dibuka, balok-balok ini tidak kuat menahan beban dan kedua trotoar runtuh, menewaskan 114 orang dan melukai 216 lainnya. Hal itu adalah salah satu kegagalan struktural paling buruk di AS. Banyak yang berspekulasi, sebagian besar disebabkan oleh pengawasan yang buruk dan komunikasi yang buruk. Tinjauan secara resmi terkait perubahan desain awal dengan yang sudah dibangun tidak pernah terjadi, perhitungan kekuatan secara matematis tidak pernah dilakukan, pekerja kuli bangunan dikontrak secara semu, dan insinyur yang bertanggung jawab sebagai koordinator membubuhkan stempel pada desain tanpa memeriksanya kembali secara pribadi.

Sebenarnya semua kejadian yang terjadi pada sejarah diatas dapat dicegah jika saja mereka mengikuti kode etik insinyur. Misalnya kita ambil contoh, di Amerika Serikat para insinyur sipil menggunakan Kode Etik dari American Society of Civil Engineers (ASCE). Kode Etika ASCE memiliki delapan prinsip yang berbeda. Pertama, mengutamakan keselamatan, Ini berarti perhatian utama kita sebagai seorang insinyur adalah kesehatan dan kesejahteraan pribadi dan publik. Aturan selanjutnya mengatakan bahwa insinyur hanya boleh menyetujui desain yang dianggap aman dan yang sesuai dengan standar teknik yang diterima. Aturan lainnya adalah untuk melayani dengan kompetensi, yang berarti bahwa kita hanya boleh bekerja di bidang yang kita kuasai. Ada pula aturan yang menyatakan bahwa kita harus selalu mengeluarkan pernyataan yang valid dan tidak melakukan tindak penipuan. Kemudian, adapula aturan untuk menghindari konflik kepentingan terutama kepentingan politik karena seorang professional haruslah bersikap netral. Ada juga peraturan terkait reputasi berdasarkan prestasi, yang berarti reputasi yang kita capai dibangun oleh pekerjaan yang telah kita lakukan dan bukan dengan cara yang tidak adil. Hal ini sejalan dengan persyaratan untuk menjunjung tinggi kehormatan profesional, di mana kita bertindak dengan integritas dan tidak memiliki kebijakan toleransi terhadap penyuapan, penipuan, atau korupsi apa pun. Aturan selanjutnya adalah melanjutkan pengembangan secara profesional karena hal ini sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang masyarakat dibidang teknik. Terakhir, memperlakukan semua orang dengan adil dan sama rata, karena setiap orang berhak untuk diperlakukan dengan baik sesuai dengan hak asasi manusia.

Peraturan milik ASCE memang sangat baik dan sesuai dengan etika profesi yang ada, tetapi orang bisa melakukan pelanggaran dan memang mungkin dengan sengaja melanggar aturan, sehingga peraturan yang sudah ditetapkan tidak berarti dapat menangani setiap situasi. Oleh karena itu, peraturan bersifat dinamis dan perlu diperbarui seiring kemajuan masyarakat dan teknologi. Menerapkan etika profesi pada lingkungan teknik seperti bagaimana mencoba menyeimbangkan teori etika profesi dengan situasi apa pun yang sedang dihadapi, sehingga sebagai seorang insinyur kita memiliki kewajiban untuk mencoba yang terbaik. Itulah sebabnya, bahkan ketika tragedi besar terjadi lagi, penting untuk memperlakukannya sebagai bentuk studi kasus tentang apa yang mungkin terjadi kemudian dapat kita pelajari dan disimulasikan secara berbeda di masa depan ketika mendekati masalah lain.

Contoh studi kasus yang telah dikembangkan dari peristiwa ledakan pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1986, kebocoran di salah satu pendorong roket padatnya menyulut tangki bahan bakar cair utama yang mengakibatkan kebakaran pada pesawat utama dan menyebabkan kematian pada awak kapal pesawat. NASA menemukan penyebab bencana besar tersebut adalah kegagalan sil O-ring di selang bahan bakar roket. Namun, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap bencana ini, pada dasarnya ini adalah masalah etika. Pengujian yang memadai belum dilakukan secara lebih lanjut dan manajemen NASA tidak mendengarkan kekhawatiran beberapa insinyur karena jadwal peluncuran yang dikejar waktu. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika kode etik yang berlaku diikuti dan di indahkan dengan baik? Itu bisa saja masih salah, tapi mungkin juga tidak karena yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba yang terbaik untuk menghindari kesalahan.

Kita kini sudah tahu bahwa dari dua contoh kejadian besar diatas sangat penting untuk membangun kode etik yang kuat dan selalu diperbaharui dari pengetahuan dan kasus-kasus dimasa lalu, sehingga kita dapat membuat keputusan terbaik dan terinformasi untuk memastikan desain yang telah kita buat memiliki hasil yang baik. Tidak ada cara yang lebih baik untuk melakukannya selain mencoba dan terus mencoba, selama kita mengikuti kode etik yang ada serta mengikuti kaidah teori yang benar, kita dapat menghindari bencana besar yang mungkin akan merenggut nyawa kita karena pekerjaan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun