Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Segar

Kolang-Kaling, Camilan Wajib Berbuka Puasa

17 April 2021   06:35 Diperbarui: 17 April 2021   06:39 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kolang-kaling acapkali hadir untuk pelengkap minuman berbuka puasa. Kolang-kaling adalah sejenis buah dari keluarga Arecaceae. Buah ini biasanya dipakai untuk camilan berbuka puasa. Buka puasa merupakan momentum yang paling ditunggu oleh orang yang berpuasa.Menu buka puasa tidak akan lengkap apabila tidak dengan yang manis-manis. Tradisi masyarakat kita memang begitu adanya. Kolang-kaling hadir dalam campuran kolak, escendol, es campur, sirup, kolang-kaling, dan dawet.

Selain teksturnya yang kenyal, tanaman ini juga mengandung banyk gizi. Melansir dari liputan6.com, kolang-kaling bermanfaat untuk sumber energi, makanan diet, nyeri sendi, dan kalsium yang tinggi.

Para petani kolang-kaling biasanya akan ketiban rezeki banyak di kala ramadan. "Permintaan kolang-kaling meningkat drastis, dibandingkan di luar ramadan" Tutur petani Purwakarta.

Daerah penghasil kolang-kaling diantaranya adalah Cianjur, Tasikmalaya, dan Purwakarta. Kolang-kaling kita juga diminati pasar ekspor luar negeri.

Lalu bagaimana profil tanaman kolang-kaling itu? Yang kita tahu selama ini, kolang-kaling merupakan buah berbentuk lonjong pipih, rasa segar, dan berwarna putih transparan. Mari kita mengenal buah yang satu ini.

Kolang-kaling berasal dari genus Arenga. Dengan nama latin Arenga pinnata. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 25 m. Buah ini merupakan buah buni, berbentuk bulat peluru, beruang tiga, dan berbiji tiga. Berwarna hijau. Tersusun dalam untaian seperti rantai.

Perlu diketahui, proses pembuatan kolang-kaling memakan waktu yang cukup lama. Petani harus memisahkan kulit dan biji dari buah. Mereka juga harus menghilangkan getah dari buah. Melansir kompas.com, perebusan selama dua-tiga jam dapat menghilangkan getah yang bisa menyebabkan gatal.

Kira-kira prosesnya begitu. Kita sangat bersyukur, dengan adanya petani aren, bisa menikmati buka puasa dengan segarnya kolang-kaling.

Sleman, 17 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun